Peringatan ASEAN Dengue Day, Jakarta Dicanangkan Bebas DBD Tahun 2020

Khairiyah Sartika | 16 Juni 2014 | 15:13 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - BERTEPATAN dengan peringatan ASEAN Dengue Day yang jatuh pada 15 Juli, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rangkaian kegiatan sosialisasi demam berdarah dengue (DBD).

Tingginya jumlah angka penderita di Jakarta menjadi perhatian pemerintah untuk menekan angka penderita dan bahkan mencanangkan target agar Jakarta dapat bebas dari ancaman DBD pada tahun 2020 mendatang.

Seperti disampaikan dr. Dien Emawati M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, tren penderita demam berdarah tahun 201-2014 di tahun 2010 memang turun dari 18.006 jumlah kasus angka penderita menjadi 5891 pada tahun 2014. Namun hingga kini, masih ditemukan banyak kasus yang menyerang masyarakat ibukota.

Ditemukan, golongan usia yang paling beresiko merupakan usia sekolah pada kelompok umur 7-12 tahun dengan angka kesakitan atau incidence rate 229 per 100.000 penduduk. Hal ini mendorong pemerintah untuk bekerja lebih keras lagi memberantas penyakit mematikan ini.

Salah satu upaya yang digalakkan pemerintah merupakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digelar secara rutin.

"Kita mempunyai gerakan PSN setiap hari Jumat jam 9 sampai 9.30," ungkap Dien saat jumpa pers di Hotel Atlet Century Park, Kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (15/6).

Selain itu, salah satu upaya dilakukan melalui pelarangan menggunakan bak mandi di puskesmas dan sekolah dan menggantikannya dengan ember agar lebih mudah dikuras dan menurunkan resiko berkembang biaknya jentik nyamuk di tempat-tempat ini.

Juga, upaya pencegahan melalui gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur), abatisasi dengan 1 sendok makan peres untuk 100 liter air yang bertahan selama 3 bulan, pengasapan, roadshow serta peningkatan kualitas pelayan kesehatan.

Pihak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merasa pentingnya kerjasama antara setiap pihak demi mewujudkan target Jakarta bebas demam berdarah pada tahun 2020.

"Keterlibatan itu harus dari semua pihak, pemerintah, masyarakat dan NGO. Dengan ini sangat mungkin mencapai Jakarta bebas demam berdarah dengue pada tahun 2020," terangnya.

(tika/gur)

Penulis : Khairiyah Sartika
Editor: Khairiyah Sartika
Berita Terkait