drg. Ratu Mirah Afifah, Mengajak Anak-anak Melakukan 7 Kebiasaan Baik

Wayan Diananto | 19 Mei 2017 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tahun ini menjadi episode baru dalam hidup drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc (47).

Ia bergabung dengan Yayasan Unilever Indonesia. Di yayasan itu, Mirah membawahi produk health, well-being, dan nutrisi.

Ibu empat anak ini menahkodai program Unilever Sustainable Living Plan yang berfokus pada School Health Program. Program ini menargetkan kontak langsung dengan dua juta anak Indonesia. 

Apa yang hendak disasar Mirah?

Sampai tahun 2020, Mirah dan tim menargetkan 10 juta anak. Ini merupakan program terintegrasi untuk mengajak anak melakukan tujuh kebiasaan baik. 

Di antaranya, cuci tangan sebelum makan, sarapan dengan menu bergizi, mengenal jajanan sehat di lingkungan sekolah, sikat gigi setelah makan dan malam sebelum tidur, membuang sampah (dengan memilah mana yang bisa didaur ulang dan yang tidak), dan mengajak anak menjadi agen kesehatan keluarga. 

“Artinya, anak-anak diajak berpartisipasi membantu orang tua dalam memerangi jentik nyamuk demam berdarah. Itu dimulai dari langkah sederhana misalnya membantu ibu menguras bak mandi,” beri tahu dalam sesi wawancara empat mata di Jakarta Selatan, pekan lalu.

Di tingkat SMP, lain lagi agendanya. Mirah dan tim memberdayakan remaja melalui kampanye menghindari gaya hidup dengan tembakau, merawat diri dengan memperhatikan kesehatan kulit wajah, hingga mencegah bau badan. Tujuannya, mengembangkan rasa percaya diri dalam lingkungan pergaulan.

“Sementara untuk para ibu, kami merancang program komunitas untuk merangkul ibu-ibu yang selama ini aktif di PKK serta Posyandu. Selain menjangkau mereka, kami bekerja sama dengan para profesional dari PDGI, AFDOGI, dan sejumlah organisasi lain,” terang Mirah.

Jabaran baru ini, bagi Mirah, sangat menantang. Bagian yang paling menantang yakni mencari cara agar program yang terintegrasi bisa berjalan beriringan dengan produk-produk Unilever yang notabene punya agenda tahunan sendiri.

Lalu, mengukur tingkat keberhasilan program tersebut.

“Selain itu, latar belakang saya kan dokter gigi yang mengambil program master di Public Health Dentistry. Terbiasa menangani kesehatan gigi dan mulut, sekarang mesti belajar lebih banyak hal di luar bidang yang selama ini saya tekuni,” lanjutnya.

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait