Bahaya Mencandu Ganja bagi Kesehatan

Wayan Diananto | 22 Juli 2017 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bencana bagi karier Ammar Zoni (24) datang pekan lalu. Ia diamankan Tim Reserse Narkoba Unit I Polres Jakarta Pusat dengan barang bukti satu stoples narkoba jenis ganja. Ganja kering di dalam stoples itu diduga dikonsumsi Ammar beberapa bulan terakhir.

Ammar Zoni menambah panjang daftar seleb Tanah Air yang bermesraan dengan narkoba. Kasus ini membuat publik berkaca untuk kesekian kali, terkait bahaya mematikan di balik penggunaan barang jahanam itu.

Ganja adalah zat psikoaktif yang berasal dari tanaman kanabis. Tanaman ini menyimpan zat aktif tetrahidrokanabinol (THC) dan 65 zat kimia lainnya. THC inilah yang menjadi magnet penggoda bagi mereka yang tak kuat iman. Zat ini menciptakan efek eforia alias kesenangan tanpa sebab dalam waktu relatif lama.

Staf Program Pendidikan Dokter Spesialis, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dr. Ardian Ganda Sefri Ardiato menuturkan, kadar THC tertinggi terletak pada pucuk tanaman betina yang sedang berbunga. 

“Kadarnya berkisar 1 hingga 10 persen. Asap ganja mempunyai bau tajam, khas, biasanya manis bercampur asam. Ganja dapat masuk ke tubuh lewat rokok, evaporasi, dicampur makanan, atau dikonsumsi dalam bentuk ekstrak,” urai Ganda di Jakarta, pekan lalu.

Eforia tanpa sebab dalam waktu lama itu bisa memicu perubahan perilaku pencandu.

Ketika seseorang mengganja, THC dengan cepat melewati paru-paru, menyusuri pembuluh darah, kemudian mencapai otak. THC bereaksi di tempat-tempat tertentu di otak. Fenomena ini menghasilkan serangkaian reaksi seluler yang memicu tingginya daya yang dicari pengguna. 

Beberapa area di otak memiliki banyak reseptor cannabinoid, senyawa aktif dalam ganja, sedangkan yang lain hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali.

“Kepadatan tertinggi reseptor di otak itulah yang memengaruhi kesenangan, konsentrasi, sensoris, persepsi waktu, dan gerakan anggota tubuh. Karenanya, penyalahgunaan ganja merupakan kondisi medis serius yang memerlukan perawatan,” Ganda menjelaskan seraya menambahkan, beberapa kali mengonsumsi ganja menciptakan tanda-tanda kasat mata pada diri si pemakai. 

Ia menjabarkan sejumlah tanda fisik mereka yang mengonsumsi ganja. Di antaranya mata merah, detak jantung cepat, batuk konstan dengan lendir, merasa lapar (ditandai dengan sering mencamil), mulut kering, kecemasan berlebihan, daya ingat memburuk, dan sulit mengendalikan emosi. 

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait