Vino G. Bastian: “Saya Beruntung, Mendapat Lawan Main Marsha”
TABLOIDBINTANG.COM - DI film terbarunya ToBa Dreams, Vino G. Bastian (33) memerankan Ronggur yang bersitegang dengan ayahnya, Tebe (Mathias Muchus) yang pensiunan tentara.
Memerankan karakter berlatar Batak bukan hal yang baru bagi Vino. Tahun lalu, kita menonton akting Vino sebagai Djamin Gintings di film 3 Nafas Likas. Djamin, suami Likas (Atiqah Hasiholan). Vino punya alasan kuat mengapa menerima kembali peran berlatar Sumatera Utara.
“Dalam Likas, Djamin berlatar Karo. Di ToBa Dreams, karakter Ronggur yang saya perankan Batak Toba. Menarik karena karakter ini menentang budayanya sendiri,” beri tahu Vino saat ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta, pekan lalu.
Ada kemiripan antara Vino dan Ronggur. Ayah Vino dari Padang, ibunya Manado. Sementara aktor kelahiran 24 Maret ini tinggal di Jakarta dan kurang mengenal latar belakang budaya orang tua. Yang menarik dalam film ini, ayah Ronggur pensiunan tentara.
Semasa bertugas, dia mengabdi sungguh-sungguh untuk negara. Ketika pensiun, ayah Ronggur (Tebe) menerima tunjangan pensiun yang tidak memadai untuk menghidupi diri sendiri, istri, dan tiga anak. Tebe idealis. Setelah pensiun, ia tidak mau tinggal di rumah dinas tentara lagi. Dia memilih pulang ke Sumatera Utara dan membangun desa. Sementara Ronggur merasa hidupnya ada di Jakarta.
Syuting ToBa Dreams di Balige, Samosir, dan Prapat, Sumatera Utara selama 20 hari. Syuting dimulai November tahun lalu. Beberapa adegan di Jakarta dieksekusi dalam 20 hari juga. Ini kali kedua Vino diarahkan Benni Setiawan. Sebelumnya, mereka bekerja sama dalam Madre.
“Cerita, lebih menitikberatkan hubungan ayah dan anak. Tapi peran istri, meski tidak banyak, memengaruhi cara pandang Ronggur. Ketika saya ditawari peran ini, Marsha juga ditawari,” kenang Vino.
Ini kali pertama, Vino-Marsha beradu akting dalam sebuah film. Pada 2013, pasangan ini pernah bertemu dalam Tampan Tailor. Namun, adegan tatap muka di antara keduanya tidak tergambar detail. Kami kemudian menantang Vino untuk menilai Marsha sebagai aktris.
Peraih Citra Festival Film Indonesia 2008 lewat film Radit dan Jani itu mengatakan ada banyak keuntungan berakting bersama istri. Salah satunya, ketika reading. Jika waktu reading sangat terbatas, bisa dilanjutkan di rumah. Istilahnya, PR bisa dikerjakan bersama di rumah.
“Saya beruntung, mendapat lawan main Marsha. Dulu, di Tampan Tailor kami bukan pasangan suami-istri. Kala pun pacaran, digambarkan sekelebat. Di sini, kami lebih intens. Sebenarnya, beradu akting dengan siapa pun, saya selalu berupaya maksimal. Termasuk dengan istri sendiri. Marsha luar biasa. Kami bekerja sama secara profesional,” sanjung Vino.
(wyn/gur)