5 Tips Agar Anak Cerdas Membelanjakan Uang

aura.co.id | 2 Desember 2016 | 07:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Umumnya, buah hati Anda minta dibelikan mainan ataupun kado terus menerus dan merengek ketika permintaannya tidak dipenuhi. Salah satu penyebab tersebut adalah karena anak belum memahami konsep uang.

Sebagian anak menganggap bahwa uang diperoleh secara gratis dan akan selalu ada kapanpun mereka membutuhkannya. Untuk menjelaskan asal muasal uang dan menanamkan kesadaran untuk mnghargai uang, orang tua bisa menerapkan lima tips ini, seperti dilansir laman Parents:

- Terangkan pada anak dengan sederhana bahwa uang bisa diperoleh dengan bekerja. Agar anak lebih paham, ajak anak untuk bekerja membantu Anda, dan beri sedikit upah untuknya.

- Sulaplah kamar anak menjadi minimarket dan letakkan kode harga pada setiap barang yang terdapat di dalam kamar. Kemudian, berikan sedikit uang untuk berbelanja barang tersebut. Sebelumnya, ajarkan anak membuat daftar barang yang ingin dia beli, memanfaatkan uang tersebut sebaiknya, dan mencari diskon. Supaya anak lebih paham dalam menghitung uang, Anda bisa menugaskannya sebagai kasir. Setelah anak bisa memahami cara berbelanja, berikan sejumlah uang dan daftar belanjaan untuk berbelanja di dunia nyata.

- Berikan sedikit uang kepada anak setiap minggunya.  Tujuannya agar anak benar-benar tahu cara mengatur keuangannya. Ketika tiba waktunya Anda memberikan uang, ajak anak bermain "bank". Tanyakan pada anak apakah ia ingin mengambil semua uangnya atau menyimpannya di "bank" yang bisa diambil sewaktu-waktu. Diskusikan alasan agar ia menyimpan uangnya, misalnya untuk membeli mainan atau barang yang diinginkannya.

- Dorong anak untuk menabung dengan memberikan sedikit "bunga" pada tabungannya. Supaya anak lebih termotivasi menabung, gunakan celengan atau tempat menabung dengan bentuk yang lucu dan berwarna.

- Bantu anak membedakan kebutuhan dan keinginan dengan bermain. Pertama-tama jelaskan perbedaan kebutuhan dan keinginan, bahwa kebutuhan merupakan barang yang wajib ia miliki untuk bertahan hidup. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang ingin dia miliki. Setelahnya, sediakan satu stoples yang nantinya akan diisi dengan uang oleh mereka yang salah membedakan keinginan dan kebutuhan. Agar lebih meriah, ajak semua anggota keluarga berpartisipasi. Setelah toples penuh terisi dengan uang, ajak anak untuk menyumbangkan uang tersebut kepada mereka yang lebih membutuhkannya.


(yuri/wida)

AURA.CO.ID

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait