Jalan Panjang Siswa Jurusan Tata Busana Menembus Pasar Internasional

TEMPO | 2 Desember 2016 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Primadi H. Serad, Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation menuturkan bahwa program workshop “Revitalisasi 100 SMK Bidang Tata Busana, Menuju SMK Go International”  bertujuan menampilkan potensi siswa SMK sebagai perancang busana.

Para siswa dibekali dengan keterampilan merancang busana, khususnya rancangan yang mengusung identitas Nusantara.

Dalam program ini, selama empat bulan para murid  yang dimentori oleh para desainer IFC ditantang mempersiapkan proyek mulai dari pengembangan konsep, pendalaman inspirasi, menghubungkan produk dengan tema dan tren internasional, penentuan harga, hingga branding dan pemasaran.

Dengan mengikuti pameran dagang Internasional seperti Centre Stage, murid-murid tidak hanya dapat mengenalkan dan mempromosikan rancangannya kepada pembeli atau media luar negeri, namun juga mempelajari tren global dan seluk-beluk penjualan business to business yang lebih menantang dibandingkan retail.

“Sehingga lulusan SMK dapat menjadi desainer profesional yang punya keterampilan bagus, personal branding,  serta kuat secara bisnis.” kata Ali Charisma, Ketua Umum IFC.  

Lisa Fitria, Sekretaris Jenderal IFC menimpali, hasil rancangan para anak didiknya ini sangat mengagumkan.

“Detail rancangannya rapi,  dan mereka pintar memadupadankan bahan yang digunakan,” dia menjelaskan.

Adapun mengenai workshop  di Kudus, Lisa mengatakan, pesertanya adalah para pendidik yang merupakan perwakilan dari 100 SMK bidang keahlian tata busana dari seluruh Indonesia.  

"Harapannya, lulusan SMK bisa lebih siap pakai dengan bekal keahlian mumpuni".

Lisa juga menyebutkan hal yang membahagiakan adalah peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  melalui Direktorat Pembinaan SMK yang memberi dukungan terhadap program Workshop Pendidikan dan Pelatihan Tata Busana Menuju SMK Go Asia!.

Dalam program tersebut, Lisa banyak menghabiskan waktu bersama murid-murid SMK. Dia mengharapkan,  mutu tenaga pendidik di bidang tata busana dapat meningkat selaras dengan kebutuhan industri mode.  

Lisa juga berpesan supaya pelajar SMK tidak hanya dibekali kemampuan menjahit, namun yang paling utama adalah mampu menciptakan rancangan dan mengembangkan tren. Para pelajar juga harus dilatih memadukan unsur budaya lokal menuju pasar global.

 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait