IN MEMORIAM: Hudy Prayoga, Bintang Film dan Model Era 1990-an

Administrator | 11 November 2013 | 09:48 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - MENYEBUT nama Hudy Prayoga bagi generasi sekarang mungkin terasa asing. Namanya memang nyaris tak terdengar lagi di jagat hiburan tanah air.

Terakhir, yang saya ingat, Hudy tampil di acara talk show Just Alvin bersama model-model era 1980an-1990an: Atalarik, Elmo Hillyawan, Ahmad Hidayat, dan Iskandar Hasnam pada 2011 silam.

Namanya sempat berkibar di tahun-tahun itu. Yang suka baca majalah remaja era itu pasti ingat dengan namanya.

Hingga, akhir pekan kemarin, Sabtu (9/11) kabar mengejutkan itu datang: Hudy meninggal akibat komplikasi paru-paru yang beberapa bulan ini dideritanya.

Siapa Hudy? Kami membuka arsip tabloid ini untuk mengenang sosoknya.

Begini kisah hidupnya yang kami rekam. Saat menapakkan kakinya pertama kali di Jakarta. Pria kelahiran Blitar, 11 Juli ini, tidak menyangka, gara-gara mendapat tawaran berlibur kakaknya yang tinggal di Jakarta, Hudi menjadi seorang model. "Waktu itu teman kakak sedang mencari model pria yang rambutnya bagus dan tebal. Kebetulan kriteria itu ada pada saya," cerita Hudy.

Langkah Hudy sempat tersendat karena mendapat tentangan orangtua. Mereka tidak setuju jika bungsu dari 12 bersaudara, pasangan R. sampoerno-Robit Aten, ini menekuni dunia model. Orangtuanya dapat memastikan, Hudy akan meninggalkan Blitar, sama seperti yang dilakukan kakak perempuannya yang tinggal di Jakarta.

"Waktu itu saya memang masih kelas 2 SMA. Mereka khawatir kalau tiba-tiba saya berhenti sekolah dan pergi ke Jakarta. Padahal rencana untuk pindah ke Jakarta memang sudah ada dalam benak saya," ujar penggemar masakan Thailand yang akhirnya nekad kabur ke Jakarta setelah lulus sekolah.

"Jauh-jauh hari sebelum ujian, saya sudah mengemasi barang-barang dan saya sembunyikan di kolong tempat tidur," lanjut Hudi menceritakan awal kepergiannya dari Blitar.

Semangat untuk bekerja sambil kuliah, membuahkan hasil. Orangtuanya sedikit demi sedikit mulai menyetujui karier yang dipilih. Wajahnya juga mulai sering menghiasi halaman majalah. Untuk mengasah kemampuan, Hudy mengikuti kursus di OQ Modeling. Tubuhnya yang cukup proposional, dengan tinggi 180 cm/72 kg, membuat Hudy mulai sering dipercaya para desainer untuk memperagakan busana mereka. Seringnya menjadi model, membuat para pencari bakat mulai memberi tawaran untuk bermain di film layar lebar. Tidak tanggung-tanggung, Hudy langsung mendapat peran utama.

Diakui Hudy, awal kariernya di film layar lebar dimulai dari film-film panas, seperti Coba-Coba Dulu, Kenikmatan Tabu, Gadis Metropolis II, Dibalik Cinta Eva, dan Kabut Asmara. Hanya film Cinta Anak Muda, di mana Hudy bermain bersama (alm) Nike Ardilla yang bukan film panas. 
Saat melihat perfilman Indonesia terpuruk, Hudy langsung meninggalkan. Ia juga berjanji tidak main di film panas lagi.

"Saya mulai jenuh melihat film Indonesia kok gitu-gitu saja. Juga mulai capek main di film-film panas," aku model iklan Tiara Noir, Astra CC, Cooltime, Matahari, Vimto, Pasaraya, Bank Universal, Sirup Markisa, dll. Keinginan pria yang saat ini menjalin hubungan dengan seorang wanita di luar profesinya itu, didukung salah satu rumah produksi yang langsung mengajak bermain di sinetron Jangan Ambil Anakku. Sejak itu, berturut-turut Hudy mendapatkan tawaran di sinetron lain, seperti Si Manis Jembatan Ancol, Opera Odol, Meniti Ranjau (produksi Malaysia), Dua Sisi Mata Uang, Jangan Ucapkan Cinta, Ketabahan, dan Harga Diri yang kian mengangkat namanya.

Dari sekian banyak sinetron yang sudah ia mainkan, Hudy mengaku Harga Diri (2001) yang sangat berkesan. Selain berperan sebagai orang baik-baik, bintang pujaannya, Roy Marten dan Dana Christina ikut bermain dalam sinetron yang sama. Penonton juga mulai mengenal wajahnya.

Itu yang kami tulis pada Bintang Indonesia edisi minggu pertama Februari 2001.

Memasuki era 2000-an namanya memang kian kurang terdengar. Tahun ini ia tampil di sebuah film independen karya Paul Agusta, Parts of the Heart. Tapi filmnya tak edar di bioskop yang tentu saja tak membuat namanya jadi berkibar lagi.

Tapi, mungkin Hudy memang tak ingin tenar kembali. Dia mungkin sudah bahagia dengan kehidupannya. Selamat jalan, Hudy.

(ade/ade)

Penulis : Administrator
Editor: Administrator
Berita Terkait