Kunci Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Romauli | 8 November 2020 | 00:06 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Seleksi untuk masuk perguruan tinggi negeri favorit terbilang cukup ketat. Untuk dapat bersaing memasuki universitas pilihan, tentunya dibutuhkan program belajar, bimbingan, dan pelatihan yang tepat.

Seperti halnya, lebih dari 2.500 siswa dan guru yang berhasil menyelesaikan program Indonesia Learning Fellowship (ILF) dan Indonesia Teaching Fellowship (ITF). 

Mereka mendapatkan beasiswa dan bimbingan selama satu tahun. Program ini merupakan kolaborasi antara Persada Capital Investama, Adaro Foundation, dan Ruangguru. 

Program ILF diikuti oleh 1.200 siswa dari berbagai daerah di Indonesia. 80 persen di antaranya sukses diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sementara itu, program ITF melibatkan 1.500 guru di 10 kota/kabupaten untuk mengikuti pelatihan daring.  

“Perjalanan pendidikan di Indonesia masih sangat panjang. Kami menyadari bahwa pemerintah kita tidak mungkin bekerja sendiri untuk merealisasikan hal ini tanpa bantuan swasta. Hal ini baru langkah kecil yang bisa kami laksanakan," ujar Arini Subianto, Direktur Utama Persada Capital Investama, dalam acara Virtual Grand Closing. 

Ia menambahkan, kita tidak mewujudkan keajaiban pendidikan di Indonesia. Namun, kami bertiga melakukan satu langkah nyata yang mungkin tidak seberapa dibandingkan banyaknya siswa dan guru di Indonesia. 

"Selamat kepada para alumni ITF dan ILF atas keberhasilannya dalam menyelesaikan program dengan baik. Kami bangga atas dedikasi yang diperlihatkan oleh seluruh peserta mengingat segala tantangan yang kita hadapi di tahun 2020 ini,” tutur Arini.

Salah satunya melalui kolaborasi dengan Persada Capital Investama dan Ruangguru. YABN membantu mengembangkan kompetensi guru dan siswa dan mengoptimalkannya lewat pemanfaatan teknologi. 

"Kami sangat gembira dengan perkembangan guru dan siswa selama dua tahun program ITF dan ILF ini berjalan. Dimana program ini menelurkan guru-guru yang berkomitmen serta siswa yang termotivasi untuk mengejar cita-citanya,” kata Okty Damayanti, Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri. 

Pendiri dan Direktur Produk & Kerja Sama (CPO) Ruangguru, Iman Usman menjelaskan bahwa program kolaborasi ini berdampak signifikan berkat kerja keras para guru dan siswa yang terlibat. 

"Setelah mendapat konseling, webinar, try out berkala, dan akses gratis video pembelajaran Ruangguru, mereka menunjukkan prestasi yang memuaskan, bahkan melebihi standar ketuntasan,” jelas Iman Usman.

Pada kesempatan ini, program ITF menobatkan Siske Tolamanu, guru bahasa Inggris di SDN Bertingkat Naikoten, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai Best Teacher. Sedangkan Satriani Dwi Putri yang berasal dari keluarga sederhana dan alumni SMAN 1 Tanjung, Kota Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mendapat predikat Best Student  pada program ILF.  

“Saya pernah gagal dalam proses seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Namun, kegagalan menjadi penyemangat saya untuk tetap berusaha agar diterima di perguruan tinggi yang saya cita-citakan. Saya bersyukur dapat memanfaatkan program ILF dan mendapat akses belajar di Ruangguru sehingga saya berhasil diterima di Universitas Mataram,” kata Satriani.

Penulis : Romauli
Editor : Romauli