Ultra High Net Worth Individual Indonesia Diproyeksi Tertinggi Kelima Sedunia

Adi Adrian | 26 November 2020 | 08:07 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sepanjang pandemi Covid-19, ada banyak catatan menarik untuk disimak. Salah satunya, dari DBS Indonesia yang melihat potensi perkembangan kebutuhan wealth management seiring naiknya aset kekayaan di Indonesia. Ultra High Net Worth Individual (UHNWI) Indonesia diproyeksikan menjadi yang tertinggi kelima di dunia melampaui rata-rata global dan Asia. Berdasarkan outlook IMF, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia diperkirakan mencapai 5.000 dolar AS pada 2024.

Dengan demikian lanskap wealth management Indonesia diprediksi meningkat dalam empat-lima tahun mendatang. Indikator utama peningkatan pasar wealth management, yakni jumlah investor reksadana yang tumbuh empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir, dari 444.945 jadi 1.774.493 pada 2019. Executive Director, Wealth Management Talent Rotation, DBS Indonesia, Keng Swee, menilai Indonesia pasar potensial terkait wealth management. Sayang, akses nasabah terhadap investasi dan pengelolaan aset kekayaan masih terbatas.

Mengacu jurnal Hubbis, September 2020, penetrasi Asset Under Management Indonesia hanya sekitar 4 persen dari PDB. Ini rendah jika dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, dan lainnya yang mencapai 15 hingga 25 persen. “Pendapatan per kapita Indonesia saat ini berada di angka 4.100 dolar AS. Diperlukan pendapatan per kapita sebesar 5.000 dolar AS agar lanskap wealth management Indonesia dapat memaksimalkan potensinya,” Keng Swee dalam gelar wicara virtual yang dihelat Rabu (25/11/2020).

Karenanya, DBS Indonesia berinovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Salah satunya, membawa akses valuta asing dan obligasi ke aplikasi digibank by DBS agar lebih mudah diakses secara aman. Selain itu, menghadirkan Unit Trust daring agar akses investasi bersama Relationship Manager dan Investment Consultants kami yang andal makin mudah,” imbuhnya. Untuk memperluas jangkauan investasi ke luar negeri, DBS Indonesia menawarkan beragam instrumen, termasuk investasi syariah di pasar AS, Hongkong, dan Tiongkok.

Penulis : Adi Adrian
Editor : Adi Adrian