Waspada, Banyak Jajanan Anak SD di Depok Mengandung Bakteri E. coli

TEMPO | 13 Desember 2018 | 14:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Baru-baru ini Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan penelitian terhadap jajanan anak-anak sekolah. Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Ernawati, banyak jajanan terkontaminasi bakteri air Escherichia coli atau bakteri E. coli.

Ada 34 jenis makanan favorit mayoritas pelajar yang terkontaminasi meski kadarnya tidak terlalu besar. “Dalam makanan dan minuman kandungan E. coli harus nol,” ujar Erna kepada Tempo, Rabu, 12 Desember 2018.

Bakteri E. coli adalah bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia. Bakteri ini terdiri beberapa jenis dan sebagian besar di antaranya tidak berbahaya. Itu artinya bahwa hanya segelintir jenis bakteriE. coli yang dapat merugikan kesehatan. Salah satu bakteri E. coli yang berbahaya adalah E. coli O157:H7. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. E. coli O157:H7 dapat menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan kram perut, diare yang bercampur dengan darah, hingga muntah-muntah.

Erna mengatakan, pihaknya memilih 44 sekolah dasar menjadi sampel penelitian. Setiap kecamatan di Depok diambil empat sekolah. Ambang batas minimal E. coli yang bisa memicu diare, misalnya, berbeda setiap orang tergantung kondisi tubuhnya. Bakteri E. coli biasanya menyebar melalui air sehingga bisa saja akibat sentuhan makanan dengan tangan pedagang atau gelas dan piring setelah dicuci.

Dinas Kesehatan melakukan sosialiasi ke Puskesmas, pegawai kecamatan, dan kepala sekolah mengenai hasil penelitian terhadap jajanan anak sekolah pada awal Desember 2018. Cara paling ampuh untuk membunuh bakteri E. coli dengan merebus air sampai mendidih. “Tapi kalau pengelolaan makanan tidak bersih itu juga bisa terkontaminasi,” kata Erna.

Ini hasil pengujian Dinas Kesehatan Kota Depok terhadap jajanan anak sekolah terhadap parameter bakteri air atau bakteri E.coli di 44 lokasi.

  1.  Es Jas Jus (>03 MPN/mililiter)
  2. Top Ice (< 03 MPN/ mililiter)
  3. Es Nutrisark Jeruk Nipis (< 03 MPN/mililiter)
  4. Es Pop Ice (21*10^2 MPN/mililiter)
  5. Es Hilo Coklat ( 092 MPN/mililiter)
  6. Es teh manis (<03 MPN/100 ml)
  7. Es Cappucino (16*10^3 MPN/ml)
  8. Sambel kacang ( < 03 MPN/ml)
  9. Pop Ice coklat (<03 MPN/ml)
  10. Es kenyot coklat (036 MPN/ml)
  11. Es kopyor (<3 MPN/ml)
  12. Pop ice mangga ( <03 MPN/ml)
  13. Es pocaplus (<03 MPN/ml)
  14. Pop ice coklat (<03 MPN/ml)
  15. Es nutrisari (03 MPN/ml)
  16. Es potong (460 MPN/gram)
  17. Top ice strawberi (<03 MPN/ml)
  18. Es kacang ijo (<03 MPN/ml)
  19. Es buah naga (<03 MPN/ml)
  20. Es buah (<03 MPN/ml)
  21. Susu kedelai (028 MPN/ml)
  22. Es mambo teh (45 MPN/ml)
  23. Es teh manis (<18MPN/ml)
  24. Es kopyor jelly (036 MPN/ml)
  25. Es tea jus gula batu (18 MPN/100 ml)
  26. Es taro (021 MPN/ml)
  27. Es coklat milo (0074 MPN/ml)
  28. Susu kedelai (21 MPN/ml)
  29. Ale-ale markisa (<03 MPN/ml)
  30. Es tea jus (<18 MPN/ml)
  31. Es pop ice (<03 MPN/ml)
  32. Es mambo (<03 MPN/ml)
  33. Es nutrisari jeruk (<03 MPN/ml)
  34. Es mangga (<03 MPN/ml)

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO