Jangan Sembarangan Mengolah Makanan Sehat, Perhatikan Dua Hal Ini

TEMPO | 24 Januari 2019 | 23:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mengonsumsi makanan sehat telah menjadi gaya hidup banyak orang saat ini. Fenomena tersebut terlihat dari semakin meningkatnya penjaja makanan sehat atau katering makanan sehat di berbagai kalangan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, menurut healthy cook Chef Muhammad Reza Mahani.

Di antara aneka pilihan tersebut, menurut Chef Reza pembuatan makanan sehat itu mudah dan bisa dilakukan di rumah. “Saya sarankan olahan grill, bila Anda tidak memiliki waktu yang panjang untuk olahan makanan sehat. Supaya tidak bosan dengan olahan yang itu-itu saja, buatlah agenda cara olahan berbeda setiap harinya, seperti tumis, rebus, kukus, atau pouching. Bahkan, cara terakhir ini hanya membutuhkan waktu 3-5 detik. Hasilnya warna sayuran tetap terjaga dan teksturnya masih terasa crispy,” ujar Chef Reza di Jakarta Selatan, Selasa 22 Januari 2019. 

Selain cara pengolahan, Chef Reza juga mengungkapkan bahwa sumber makanan sehat tidak selalu mahal. Bahan-bahan dari pasar tradisional juga bisa diolah menjadi makanan sehat dengan memperhatikan jenis dan penyimpanan bahan.

Ketika memilih sayuran, dia mengutarakan tidak perlu takut dengan kondisi sayuran berlubang. Itu menandakan bebas pestisida.Terapkan pula kebiasaan mencuci sayuran dan buah di rumah, meskipun sudah terlindungi plastik saat dibeli di pasar tradisional atau swalayan. Pastikan kondisi kering, tanpa satu tetes air tersisa. 

“Proses pengeringan ini sangat penting, agar tidak terjadi pembusukan saat disimpan. Ketika disimpan di dalam kulkas, sebaiknya masing-masing sayuran dan buah disimpan secara terpisah di dalam boks kedap udara. Bila tidak memiliki boks udara, bisa menggunakan plastik pembungkus makanan,” kata Chef Reza.

Dia pun mengingatkan untuk mengubah kebiasaan menyisakan buah atau sayuran untuk dikonsumsi di lain waktu. “Saya menyarankan buah atau sayuran apa pun yang sudah dikupas atau dipotong harus dikonsumsi di hari yang sama. Ketika proses pemotongan terjadi, maka nutrisi dan kesegarannya sudah berkurang,” tandasnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO