Keren, Alat Medis Ini Permudah Ibu Hamil Deteksi Faktor Risiko

Romauli Gultom | 25 Januari 2019 | 13:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menurut data Unicef, Indonesia merupakan negara terbesar ke-5 di dunia yang memiliki angka kelahiran tertinggi. Namun, banyak ibu hamil yang kurang pemahaman akan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga mempengaruhi kesehatan bayi.

Pada tahun 2016, diperkirakan 2.600 anak meninggal dalam 24 jam pertama di sepanjang tahun. Hal ini terjadi di Indonesia, khususnya Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Melihat kondisi tersebut, TeleCTG hadir sebagai perangkat telemedicine yang digunakan untuk memperbaikin sistem pencatatan dan rujukan ibu hamil melalui monitoring yang dilakukan kader dan bidan.

"Alat ini berfungsi untuk mengetahui detak jantung bayi, pergerakan bayi, dan kontraksi ibu hamil," jelas Dr. Ari Waluyo, SpOG sekaligus CEO dan Founder Sehati TeleCTG ditemui di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).

Melihat kondisi dan situasi di Indonesia, Ari mengatakan diperlukan pendekatan Telehealth. Tujuannya untuk upaya promotif dan preventif melalui telemedicine dan pemberdayaan sumber daya manusia menggunakan teknologi.

"Kami berkolaborasi dengan regulator, dokter spesialis untuk konsultasi dan membangun komunitas bidan serta ibu yang diperkuat dengan aplikasi Bidan Sehati. Dimana aplikasi ini berguna untuk membantu mendeteksi faktor risiko ibu dan janin, serta memonitor kesejahteraan janin. Semuanya saling terhubung dalam satu platform database, guna mempermudah usaha penelusuran dan pengawasan perawatan kehamilan dan proses pengelolaan persalinan yang lebih baik," paparnya.

Untuk saat ini, Ari menuturkan implementasi ekosistem Sehati TeleCTG ini melalui peran 14 bidan di 14 puskesmas di Kabupaten Kupang untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas kesehatan di sana.

"Harapannya untuk menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting yang masih tinggi di Indonesia," tutupnya. 

Penulis : Romauli Gultom
Editor : Romauli Gultom