Rokok Keretek Vs Filter, Mana Lebih Berbahaya?

Wayan Diananto | 18 Maret 2019 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penelitian retrospektif terbaru dari Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia menyatakan, peluang mereka yang bekerja di tempat berisiko tinggi dan nekat merokok untuk terkena kanker membesar 8 kali lipat.

“Hasil penelitian kami menyebut risiko perokok aktif kena kanker paru-paru adalah 13,6 kali lipat. Perokok pasif 4 kali lipat,” ujar Spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, dr. Sita Laksmi Andarini, Sp.P(K).

Sita menambahkan, anggapan rokok filter lebih aman ketimbang rokok keretek adalah mitos. “Rokok keretek memicu pertumbuhan sel kanker di trakea (saluran pernapasan yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke bronkus). Sementara rokok filter menumbuhkan sel kanker di periferi bronkus. Intinya sama-sama kanker,” imbuhnya.

Sita juga menampik asumsi yang menyebut rokok elektronik atau vape lebih aman daripada rokok keretek dan filter. “Kami telah meneliti. Hasilnya, dalam urine pengisap rokok keretek atau filter terdapat 40 sampai 50 persen nikotin. Dalam urine pengguna vape, unsur nikotinnya bahkan lebih tinggi,” urai Sita.

Rokok, kata Sita, sangat berbahaya karena memiliki 3 sifat jahat. Pertama, ia lebih adiktif ketimbang heroin karena mengandung nikotin. Kedua, toksik karena mengandung 6.000 bahan kimia berbahaya. Ketiga, karsinogenik karena menyimpan 60 jenis karsinogen langsung.

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto