Puasa Ramadhan, Sudah Makan Sahur Tapi Masih Lemas, Apa Sebabnya?

TABLOIDBINTANG.COM - Kesempatan untuk makan sahur adalah salah satu yang membedakan puasa Ramadhan yang dijalankan umat Islam dengan puasa umat lain.

Meski begitu, rasa lapar dan haus yang timbul saat memasuki siang atau sore hari menjadi hal lumrah bagi banyak orang yang menjalankannya.

Sebab, selama kurang lebih 14 jam (puasa di Indonesia) tubuh tidak mendapatkan asupan makanan.

Namun untuk memperkecil rasa haus dan lapar menyerang, Anda dapat mengatasinya dengan cara yang mudah. Yakni, mengatur santapan makanan Anda ketika sahur.

Seperti dijelaskan dokter spesialis gizi klinik, dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK, cadangan energi dalam tubuh hanya bertahan selama 10 jam dalam tubuh.

Karena itu, tak heran ketika sudah memasuki pukul 3 sore, kondisi tubuh mulai drop, lemas, ngantuk dan kehilangan daya konsentrasi.

Bahkan, mengalami pusing atau mual akibat dehidrasi karena kekurangan cairan dalam tubuh.

"Karena sekitar 14 jam tidak mengonsumsi makanan dan minuman, tubuh bisa nyaris dehidrasi. Kalau sahur tidak tepat rasa haus itu akan besar sekali," ungkap dr. Fiastuti di Jakarta beberapa waktu lalu.

Karena itu disarankan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi, gizi, serat, vitamin serta cairan melalui makanan sehat saat sahur.

Ini dibutuhkan agar terhindar dari perasaan haus dan lapar di siang hari serta tetap mendapatkan asupan sehat bagi tubuh untuk menjalankan aktifitas seharian.

Salah satunya dengan memperbanyak mengonsumsi makan berserat seperti sayur dan buah-buahan.

Kandungan serat dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Ditambah pula, sayur dan buah-buahan mengandung cairan yang dibutuhkan tubuh. 

Ada pun presentase sahur yang baik menurut dr. Fiastuti, adalah 40 persen dari kebutuhan gizi selama 24 jam, yang terdiri dari makan besar 30 persen, makanan kecil 10 persen, dan air putih sebanyak 3 gelas. Asupan gizi lainnya yang 60 persen dipenuhi saat buka puasa hingga sebelum tidur.

(tika/gur)