Tetap Olahraga Kala Puasa Ramadhan, Coba Jalan Kaki atau Bersepeda

TEMPO | 14 Mei 2019 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan bukan menjadi alasan Anda untuk mengurangi atau bahkan berhenti melakukan olahraga. Anda tetap dapat berolahraga dengan memilih jenis olahraga yang tepat dan waktu latihan yang terbatas.


Dokter spesialis olahraga, Michael Triangto pun membagikan kiatnya untuk jenis latihan selama Ramadhan. Ia menganjurkan memilih olahraga ringan. Anda dapat menggabungkan jenis aerobik dan unaerobik, misalnya treadmill dan latihan beban. “Untuk beban tidak boleh terlalu berat. Jadi gunakan berat badan sendiri saja. Seperti push up, pull up, sit up dan sebagainya,” kata dia kepada Tempo.

Adapun waktunya sebaiknya berolahraga pada pagi hari. “Waktunya di tengah-tengah setelah selesai sahur dan sebelum berangkat kerja,” katanya.

Ia mengatakan bahwa umumnya, lamanya waktu untuk olahraga adalah sekitar 60 hingga 90 menit. Salah satu olahraga yang dinilai Michael baik saat Bulan Ramadhan adalah berjalan kaki. Ia menyarankannya untuk melakukannya tidak seorang diri, melainkan bersama keluarga. Sebab, tak hanya menyehatkan fisik, namun berjalan kaki juga dapat menyehatkan mental dan sosial.

“Kalau tidak terbiasa olahraga, manfaat secara fisik, yaitu nilai kebugaran akan sangat meningkat. Dan karena berjalan kaki tidak membuat seseorang capek dan haus, secara mental pada waktu bekerja dan menjalani hari pun tidak akan terganggu. Sosial juga sehat karena kedekatan dengan keluarga menjadi lebih kuat,” katanya.

Selain berjalan kaki, ia juga memberi pilihan untuk bersepeda. Tentunya, karena bersama anggota keluarga yang memiliki rentan usia dari muda hingga tua, ini akan dilakukan perlahan. Michael mengatakan bahwa kedua olahraga ini sangat baik dilakukan pada pagi hari. “Untuk pagi hari, paling bagus adalah olahraga ringan yang berjenis kardio atau aerobik seperti berjalan kaki dan bersepeda,” katanya.


Kalau Anda tidak dapat berolahraga di pagi hari, Anda tak perlu khawatir. Sebab, dokter Michael juga menyarankan olahraga untuk dilakukan pada sore hari. Lebih tepatnya ialah sekitar pukul dua hingga tiga sore. “Karena di jam segini, biasanya puncak ngantuknya orang-orang. Jadi daripada tidur, lebih baik kalau digunakan untuk olahraga,” katanya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO