Waspada Disfungsi Ereksi, Ini 6 Tanda Awal yang Kerap Diabaikan

TEMPO | 28 Mei 2019 | 13:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Disfungsi ereksi bisa jadi masalah besar bagi kaum pria. Kondisi ini sebenarnya tidak terjadi tiba-tiba, ada tanda-tanda yang bisa dikenali sejak jauh-jauh hari. Sayangnya, sebagian besar pria tidak menyadari hal tersebut.

Direktur Medis Urology Cancer Specialists di Los Angeles, Amerika Serikat, S. Adam Ramin, M.D., mengatakan kadang-kadang masalah kecil pada penis bisa menjadi tanda awal bahwa pria akan mengalami disfungsi ereksi. Tanda tersebut merupakan cara tubuh memberi tahu bahwa akan ada masalah lebih besar yang harus diselesaikan.

Berikut enam tanda awal disfungsi ereksi yang perlu diwaspadai.

1. Bangun pagi hari tanpa ereksi  

Pria umumnya mengalami ereksi pada dini hari dan itu tidak ada hubungannya dengan rangsangan seksual. Kondisi itu terjadi karena otak melepaskan lebih sedikit nonradrenaline selama tidur. Hormon ini berfungsi mencegah ereksi terjadi tanpa henti.

Dr Ramin mengatakan, bangun dengan kondisi ereksi merupakan hal yang baik. “Karena itu menunjukkan pembuluh darah sehat sehingga memungkinkan darah mengalir dengan baik ke penis,” kata dia seperti dikutip Men’s Health, 22 Mei 2019.

Ketika ereksi mulai lebih jarang di pagi hari, bisa jadi itu menunjukkan pembuluh darah tidak berfungsi seperti seharusnya. Itu bisa saja terjadi lagi ketika Anda benar-benar menginginkannya saat bersama pasangan.

2. Kolesterol dan hipertensi

Kadar kolesterol dan tekanan darah dapat menunjukkan bahwa fungsi ereksi Anda dalam bahaya. Kolesterol maksimal adalah 240 miligram per desiliter (milligram/dL) atau lebih tinggi, sedangkan tekanan darah 130/80 milimeter air raksa (mm Hg).

Kolesterol dan tekanan darah yang tinggi dapat membuat pembuluh darah kehilangan elastisitas sehingga tidak berfungsi dengan baik. Karena tidak elastis, pembuluh darah sulit melebar saat mengalirkan darah ke penis. "Jika pembuluh tidak bisa melebar, tidak akan ada cukup aliran darah untuk menyebabkan ereksi," kata Dr. Ramin.

3. Mengonsumsi obat tertentu

Tanda lainnya adalah ketika Anda harus mengonsumsi obat tertentu, seperti antidepresan dan obat hipertensi. Sebagian obat-obatan tersebut mempersulit hormon seksual, seperti norepinefrin, mencapai otak sehingga libido Anda menurun.  

Obat tekanan darah memang sangat dibutuhkan bagi penderita hipertensi. Dampaknya sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya itu akan berdampak pada kehidupan seksual. Tekanan darah yang rendah berarti darah yang mengalir ke pembuluh darah di penis juga akan lebih sedikit.

Dikutip dari Web MD, diperkirakan 70 persen pria merasakan efek negatif obat hipertensi ini, lalu berhenti meminumnya. Solusinya adalah meminta dokter mengganti jenis obat. Ada beberapa jenis obat yang tergolong aman. 

4. Gusi bengkak dan mudah berdarah

Gusi Anda sering bengkak, nyeri, dan mudah berdarah saat disikat? Itu merupakan beberapa gejala penyakit gusi. Penyakit ini memang tidak langsung menyebabkan disfungsi ereksi, tapi bisa jadi pemicunya.

Penyakit gusi bisa menyebabkan peradangan di seluruh tubuh dan menyebabkan pembuluh darah rusak. Jika pembuluh darah rusak dan tidak berfungsi dengan baik, darah akan sulit mengalir ke penis.  

5. Jarang berpikir tentang seks

Bagi para pria, memikirkan seks adalah hal yang wajar. Tapi jika hal itu semakin jarang dilakukan, kemungkinan kadar testosteron lebih rendah dari normal. Testosteron adalah hormon utama yang bertanggung jawab untuk dorongan seksual Anda. “Jika itu merosot, keinginan Anda untuk melakukannya mungkin juga berkurang,” kata ahli urologi dan seks yang berpusat di New York, David Shusterman, M.D.  

Selain jarang memikirkan seks, tanda hormon testosteron rendah juga bisa dilihat dari kelelahan atau perubahan suasana hati, kesulitan membangun otot, atau bahkan masalah pencernaan.

6. Gangguan tidur

Gangguan tidur, seperti sleep apnea atau henti napas, dapat menyebab masalah disfungsi ereksi. Menurut International Society for Sexual Medicine, hampir 70 persen pria yang mengalami sleep apnea juga menderita disfungsi ereksi. Dr. Shusterman mengatakan, kurang tidur menyebabkan kadar testosteron merosot dan dapat membuat Anda merasa lebih stres atau cemas. Dua gangguan itu merupakan pembunuh libido yang paling banyak dialami pria. 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO