Pengaruh Metabolisme Tubuh Terhadap Berat Badan Anda
TABLOIDBINTANG.COM - Pernahkah Anda merasa telah melakukan berbagai macam jenis diet, membatasi asupan makanan mati-matian, sampai hampir tersiksa, namun penurunan berat badan bergerak lambat. Parahnya, orang yang bertemu Anda bukannya mengatakan, “Kamu tampak kurusan”, malah berkata sebaliknya, “Kok terlihat gemukan?”. Ini artinya ada yang salah dengan pola diet yang Anda lakukan. Tidak semua jenis diet efektif pada setiap tubuh manusia. Setiap orang memiliki metabolisme tubuh berbeda-beda serta genetik yang berbeda pula. Dan jangan salah artikan, kalau tidak mengonsumsi nasi sama sekali, berarti Anda akan cepat terlihat ramping. Nanti dulu. Semua kembali kepada sistem metabolisme tubuh masing-masing.
Metabolisme
Tubuh manusia memerlukan energi untuk tetap hidup dengan cara membakar kalori, atau dikenal dengan istilah metabolisme. Proses ini mempunyai pengaruh penting terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Untuk membuat tubuh tetap ramping, diperlukan metabolisme yang cepat. Menurut ahli gizi Professor Tim Crowe, dari Deakin University, Australia, ada beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan metabolisme. Misalnya mengonsumsi pil, suplemen, dan makanan pilihan yang memiliki kemampuan meningkatkan metabolisme dan membakar lemak dengan baik. Namun meski sudah mencoba cara-cara tadi, bisa saja metabolisme tubuh tetap lambat, dikarenakan beberapa faktor, diantaranya:
Massa otot
Salah satu yang mempengaruhi metabolisme adalah jumlah jaringan otot pada tubuh. Semakin tinggi massa otot Anda ketimbang lemak, maka metabolisme tubuh berjalan lebih cepat. Otot memerlukan lebih banyak energi agar dapat berfungsi baik dari pada lemak. Semakin banyak jaringan otot, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh. Energi yang baik bagi otot berasal dari sumber protein. Selain itu agar massa otot meningkat diperlukan beberapa jenis olah raga; angkat beban, push up, squats, sit up.
Diet yang salah
Diet yang dijalani kebanyakan wanita yang ingin kurus instan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi metabolisme. Misalnya, kebanyakan wanita senang sekali mengurangi frekuensi makan, katanya biar kurus. Akibatnya justru sebaliknya. Tubuh kekurangan nutrisi dan akhirnya mengambil nutrisi dari otot. Sehingga kerja otot menjadi tidak maksimal dan proses metabolisme menjadi lambat.
Genetika
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses metabolisme adalah faktor genetik atau keturunan. Faktor ini mempunyai peranan penting untuk menentukan apakah seseorang mempunyai proses metabolisme yang cepat atau lambat. Selain itu, beberapa kelainan genetik juga dapat mempengaruhi proses metabolisme.
Aktivitas Fisik
Perempuan sangat senang dengan cara penurunan badan secara instan. Tidak makan, mengurangi frekuensi makan, melakukan suntik kurus dan sebagainya. Dan merasa tidak perlu olahraga. Malas melakukan aktivitas satu ini karena dianggapnya berat. Padahal salah satu bentuk kegiatan fisik yang dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh adalah olahraga. Jika melakukan olahraga secara teratur makan massa otot meningkat, dan tubuh membakar lemak lebih cepat, bahkan saat Anda tengah beristirahat.
Usia
Semakin bertambah usia, maka tingkat metabolisme tubuh semakin menurun. Hal ini terjadi karena hilangnya sebagian jaringan otot serta perubahan hormonal dan neurologis. Tidak seperti saat kita bayi atau anak-anak, proses metabolisme tubuh kita lebih cepat.
Dengan demikian ladies, berhenti menyiksa diri dengan berbagai jenis diet yang tidak sehat, atau justru malah menjerumuskan. Tetaplah perhatikan nutrisi makanan, makan sehari 3 kali dengan gizi berimbang, dan yang terpenting, perbanyak aktivitas, berolahragalah agar lemak terbakar alami.
-
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -
-
Gaya Hidup
Indonesia Fitness Summit 2022, Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Berolahraga
RedaksiSelasa, 1 November 2022 -
Peristiwa
200 Vial Fomepizole Tiba di Indonesia, Didistribusikan ke Seluruh Rumah Sakit Rujukan
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Erotomania Syndrome, Halusinasi Akan Cinta
Vallesca SouisaMinggu, 30 Oktober 2022