Virus Corona Bisa Menular dari Ibu ke Bayi Dalam Kandungan? Ini Dugaan Ahli

Rizki Adis Abeba | 7 Februari 2020 | 08:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Seorang bayi dari ibu yang mengidap virus corona telah dinyatakan positif mengidap virus mematikan tersebut beberapa jam setelah dilahirkan. Bayi tersebut lahir di rumah sakit Wuhan, provinsi Hubei, di mana 549 dari 564 pasien virus corona telah dikonfirmasi meninggal dunia pada Minggu (2/2) lalu.

Hanya dalam waktu 30 jam setelah dilahirkan, sang bayi yang tidak disebutkan jenis kelaminnya dinyatakan positif terjangkit virus corona. Hal ini membuat bayi itu menjadi pasien termuda dari 24,632 kasus virus corona yang sudah terkonfirmasi secara global.

Yang mengkhawatirkan, para pakar medis di Tiongkok mengatakan bahwa kasus tersebut bisa menjadi contoh penularan dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Kantor berita utama Tiongkok, Xinhua, pun membenarkan bahwa para pakar menduga virus corona bisa menular di dalam rahim.

"Kita harus mengkhawatirkan tentang kemungkinan rute transmisi baru dari virus corona," kata Zheng Lingkong, dokter senior di departemen neonatal rumah sakit Wuhan, seperti dilansir South China Morning Post.

Beberapa hari sebelumnya, media Tiongkok juga merilis foto bayi perempuan yang lahir di sebuah rumah sakit di Harbin. Sementara anak itu diisolasi untuk pengamatan lebih lanjut, rumah sakit mengkonfirmasi bahwa anak tersebut negatif virus corona.

Pengungkapan virus corona pada bayi telah menimbulkan kekhawatiran di Tiongkok atas potensi penyebarannya yang semakin meluas. Apalagi, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga mengkonfirmasi infeksi saluran pencernaan bisa menjadi cara penularan lain yang potensial setelah jejak virus corona ditemukan pada kotoran pasien.

Untuk memastikan hal ini, ratusan ahli akan bertemu di Jenewa, Swiss, untuk menetapkan prioritas penelitian dan pengembangan untuk obat-obatan virus corona, diagnostik, dan vaksin untuk memerangi wabah itu.

"Tidak ada terapi yang terbukti efektif untuk virus corona baru," kata Dr Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat WHO.

Ahli epidemiologi organisasi tersebut, Dr. Maria van Kerkhove mengatakan, para peserta akan melibatkan para ahli dalam penyelidikan klinis dan penelitian tentang sumber hewan dari virus tersebut, yang muncul di sebuah pasar di kota Wuhan di Tiongkok.

(riz)

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba