Pemanas Air Harus Berteknologi Eco Evo yang Ramah Lingkungan

Redaksi | 2 Maret 2020 | 19:17 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - “Smart home” tengah jadi tren masyarakat dunia termasuk Indonesia. “Smart home” terbukti menawarkan manfaat yang membuat hidup jadi lebih mudah dan nyaman berbasis teknologi. Termasuk dalam memilih water heater pun menerapkan teknologi ramah lingkungan. Seperti diketahui, water heater punya peran penting terutama untuk keluarga yang memiliki bayi dan lansia. Mengingat, mandi air hangat sesuatu yang penting bagi mereka. Ada banyak manfaat mandi air hangat baik dari sisi kesehatan maupun psikologis.

“Dengan produk Andris2 Top Wi-Fi yang dilengkapi aplikasi ponsel Ariston Net, kini kenyamanan menggunakan water heater ada di ujung jari Anda. Ariston memberi garansi seumur hidup khusus untuk Andris2 Top WiFi yang dilengkapi elemen pemanas berbahan titanium untuk daya tahan yang kuat,” Direktur Pemasaran PT Ariston Thermo Indonesia, Erwin Lim, kepada tabloidbintang.com di Jakarta, baru-baru ini. Erwin menyampaikan hal itu dalam peluncuran Smart Water Heater pertama di Indonesia.

Dalam acara itu, rangkaian produk Andris2 dan Slim2 diperkenalkan kepada publik. Slim2 Double Power memiliki 2 pilihan daya listrik plus teknologi Eco Evo. Sementara Andris2 Lux punya daya tahan lama berkat lapisan Incoloy Enamel pada elemen pemanas dan Titan-Shield Technology. Dalam kesempatan itu, Ariston meluncurkan kampanye komunikasi global “The Ariston Comfort Challenge.” Inilah petualangan sekaligus misi yang bertujuan mendukung tim peneliti Global Warming dari Universitas Copenhagen.

Mereka bekerja dalam kondisi ekstrem di Greenland. “Kami membangun rumah modular (the Ariston Comfort Zone) yang dilengkapi dengan produk terbaik Ariston, didirikan di tengah Pulau Disko yang terpencil dan dingin. Suhu di daerah itu mencapai minus 19 dan minus 40 derajat di musim dingin. Melalui program ini kami meningkatkan kualitas hidup dan kinerja para ilmuwan, yang telah mengorbankan kenyamanan mereka untuk mengabdikan diri untuk meneliti bumi,” pungkas Erwin.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi