Tidur Setelah Makan Sahur? Ini Efek negatif yang Akan Terjadi

aura.co.id | 4 Mei 2020 | 01:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Salah satu rutinitas umat Islam yang menjalankan ibadah puasa adalah makan sahur saat dini hari. Banyak orang biasa tidur kembali setelah makan sahur.

Kantuk yang masih melanda dan rasa kenyang membuat seseorang memutuskan untuk kembali tidur. Bolehkah tidur setelah menyantap makanan? 

Seperti dilansir laman New Health Advisor, tidur setelah makan tidak akan meningkatkan berat badan, namun dapat menyebabkan beberapa efek negatif berikut ini:

Heartburn

Berbaring setelah makan dapat memperparah rasa terbakar pada bagian dada (heartburn). Heartburn disebabkan oleh kadar asam yang berlebih di perut sehingga asam tersebut naik ke dada atau tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan sendawa dan rasa asam di mulut Anda.

Acid Reflux

Tidur setelah makan dapat menimbulkan acid reflux atau disebut juga Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Acid Reflux adalah kondisi di mana katup yang berada di antara perut dengan esofagus tidak tertutup. Akibatnya asam di dalam perut naik hingga ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar. Jika kondisi ini tidak diatasi, asam tersebut dapat merusak lapisan mukosa (jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas) tenggorokan dan menyebabkan komplikasi.

Stroke

Menurut salah satu penelitian, mereka yang tidur setelah makan berisiko lebih besar terkena stroke. Hasil penelitian tersebut menunjukan mereka yang menunggu dalam jangka waktu yang paling lama setelah makan untuk tidur, memiliki risiko paling kecil terserang stroke. Terdapat beberapa teori tentang hasil penelitian ini. Ada yang menghubungkan acid reflux dengan sleep apnea (salah satu gangguan tidur) yang dapat menyebabkan stroke. Ada pula yang mengatakan ketika tidur, tubuh mengalami kesulitan mencerna, terjadi perubahan gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol sehingga meningkatkan risiko terkena stroke.

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id