Harus Anak Dikondisikan Makan Sayur dan Buah Sejak Bayi?

aura.co.id | 28 Mei 2020 | 03:00 WIB

Melihat sejumlah seleb mengunggah foto anak mereka sedang makan wortel, pisang, pepaya, dan brokoli di Instagram membuat para ibu minder. Mereka membatin, “Aduh, anaknya hebat banget. Kecil-kecil doyan sayuran.” Yang lain bilang, “Wah, selama ini saya salah. Saya malah memberi si kecil karbo dan lemak. Menu yang saya berikan enggak sehat.” Ada pula yang merasa bersalah karena memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) saat si kecil belum genap berusia 6 bulan. Benarkah anak harus
dikondisikan makan sayur dan buah sejak bayi?

TABLOIDBINTANG.COM - Pertumbuhan Berat Badan Bulanan

Spesialis anak  dr. Abdullah Reza, SpA menjelaskan, MPASI diberikan karena adanya kesenjangan antara apa yang dibutuhkan bayi dengan apa yang didapatkannya dari ASI. Kesenjangan itu mulai terjadi pada usia 4 bulan. Makin renggang di usia 5 bulan dan puncaknya terjadi di usia 6 bulan. “Karenanya, MPASI paling lambat diberikan pada usia 6 bulan. Anda boleh memberikan MPASI saat usia si kecil kurang dari 6 bulan setelah melihat tiga indikasi. Pertama, cermati laju berat badan bayi. Biasanya, dari usia sebulan ke 2 bulan, bobotnya naik tajam. Begitu pula dari usia 2 bulan ke 3 bulan dan dari 3 bulan ke 4 bulan. Beberapa kasus yang saya temukan, pertambahan bobot dari 4 bulan ke 5 bulan tidak setinggi bulan lalu. Pada usia 5 bulan ke 6 bulan, grafik kenaikan bobotnya makin landai,” terang
Abdullah yang ditemui Bintang di Jakarta, minggu lalu.

Melambatnya laju berat badan indikasi bayi butuh makanan pendamping tapi bukan makanan padat. Penelitian terkini menyebut usus si kecil siap menerima makanan pendamping setelah berusia 4 bulan. Kedua, kesiapan motorik. “Saat didudukkan, kepala si kecil sudah bisa tegak, tidak terkulai. Kalau kepalanya tegak, artinya koordinasi organ tubuh si kecil untuk menyantap, mengunyah, menelan, dan bernapas sudah sinkron.

Ketiga, kesiapan emosional. Untuk mengeceknya, posisikan si kecil di dekat Anda saat Anda sedang makan. Perhatikan ekspresinya. Apakah ia mengiler atau berusaha menggapai makanan Anda? Jika ya, ia sebenarnya siap mengasup MPASI,” Abdullah menyambung. Meski kenaikan bobot per bulan masih tinggi, ia mengimbau para ibu mengajak si kecil duduk di dekat mereka pada jam makan saat berusia 4 bulan. Ini untuk merangsang emosi dan sensor motoriknya mengingat, kita tidak tahu apakah bulan depan pertumbuhan berat badan si kecil sebagus bulan sebelumnya atau tidak.

Makanan Empat Bintang

Memasuki bulan keempat menyusui, kandungan gizi ASI menurun. Kandungan gizi itu meliputi makronutrien (karbohidrat, protein, serta lemak) dan mikronutrien (zat besi, vitamin A, seng, vitamin D, dan Natrium alias garam). Serat kasar atau sayur, kata Abdullah, tidak terlalu dibutuhkan oleh si kecil yang usianya di bawah setahun. “Jumlah serat kasar yang diserap oleh tubuh si kecil sangat sedikit, yakni kurang dari 1 persen. Kebanyakan serat membuat BAB si kecil menjadi keras. Seratnya lebih baik serat halus seperti buah. Buahnya boleh apa saja kecuali yang dikeringkan seperti peach kering dan kurma kering. Madu juga tidak disarankan untuk bayi yang usianya belum genap setahun,” urai dia.

Itu sebabnya, Abdullah menyayangkan banyak ibu yang memilih nasi, sayur hijau, sayur warna-warni, dan buah sebagai makanan empat bintang (makanan dengan empat unsur gizi) buat bayi mereka.

Makanan empat bintang versi Abdullah yakni nasi, protein dan lemak dari aneka daging, serta buah. Selama anak tidak obesitas, jangan ragu memilih daging berlemak. “Protein dan lemak bisa didapat dari daging. Berikut saya sebutkan daging berdasarkan tingginya zat besi, rendahnya kadar alergi, dan mudahnya diserap oleh tubuh: daging sapi, kambing, kerbau, ati ampela. Lalu daging unggas, telur, ikan air tawar, dan ikan air laut,” beber Abdullah.

Jadwal makan si kecil boleh disamakan dengan orang dewasa. Tujuannya agar ia terbiasa dengan jam biologis 3 kali makan dan 2 kali snack. Porsinya menyesuaikan kebutuhan si kecil. “Durasi makan bayi idealnya 20-30 menit. Satu jam sebelum makan, jangan memberi ASI kepada anak untuk menciptakan rasa lapar,” pungkasnya. 

 

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id