Begini Tahapan Celotehan Bayi Hingga Mampu Mengucapkan Kata

Rizki Adis Abeba | 1 April 2019 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Begini Tahapan Celotehan Bayi Hingga Mampu Mengucapkan Kata

Ocehan bayi akan semakin ketara seiring bertambahnya usia bayi sehingga orang dewasa bisa dengan mudah menyadarinya, menurut Marilyn Vihman, profesor ilmu bahasa dan linguistik di Universitas York di Britania Raya yang telah menulis beberapa buku tentang perkembangan bahasa. “Ini benar-benar perubahan tajam yang bisa dikenali orang dewasa. Anda tidak perlu menjadi pakar lingustik untuk mengenalinya,” kata Marilyn Vihman.

Namun untuk dapat mendeteksi berbagai tahapan dan fase celotehan bayi, Anda perlu mendengarkannya lebih seksama. Mulai dari awal, bayi umumnya akan menghasilkan serangkaian bunyi konsonan yang berbeda sehingga mereka mengembangkan kebiasaan mengulang yang sangat berirama.

Setelah itu, mereka biasanya akan membatasi eksplorasi mereka dengan hanya mengucapkan satu atau dua konsonan yang paling sering mereka ulangi, seperti “bababa” atau “dadada”, jelas Catherine Laing, peneliti linguistik yang berfokus pada pengembangan bahasa awal pad bayi di Universitas Cardiff, Inggris.

“Mempunyai beberapa konsonan berbeda yang diucapkan sesuka hati tampaknya merupakan prasyarat untuk benar-benar mulai mengucapkan kata-kata,” Marilyn Vihman menambahkan. “Ini semacam indikasi untuk bisa mengendalikan bentuk kata, sehingga mereka bisa mengucapkan kata-kata yang akan dikenali orang (dewasa),” lanjut Marilyn Vihman.

Setelah memasuki tahap ini, bayi akan mulai mengeluarkan deretan suku kata panjang sebagai perilaku motorik refleksif, tanpa mengetahui nilai praktisnya. Namun kemudian deretan suku kata itu akan berubah menjadi ekspresi yang lebih pendek dan lebih terpotong yang mulai menyerupai kata-kata.

Marilyn Vihman menganalisa perubahan ini didorong oleh kesadaran bayi terhadap kata-kata yang diucapkan orang dewasa di sekitar mereka dan keinginan untuk menirunya. “Orang dewasa seperti dewa di alam semesta (bayi), mereka memberikan kenyamanan, kehangatan, dan stimulasi sosial. Jadi motivasi besar bagi bayi adalah menjadi seperti orang dewasa,” kata Marilyn Vihman.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba