Wajarkah Jika Balitaku Sering Bertindak Agresif?

Rizki Adis Abeba | 9 April 2019 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anak-anak pasti pernah menunjukkan perilaku agresif, entah memukul, merebut, mendorong atau menyerang anak lain. Seberapa bahaya tindakan agresif pada anak dan bagaimana cara mengetahui bahwa agresivitas pada anak masih dalam batas wajaar?

Para pakar berpendapat, beberapa pesilaku agresif adalah hal yang normal terjadi pada balita. Untuk mengetahui seberapa wajar tindakan agresivitas pada anak, Dr. Michael F. Lorber, peneliti senior di Kelompok Penelitian Keluarga di Universitas New York, AS, melakukan penelitian yang hasilnya telah dimuat di Journal of Pediatrics tahun lalu.

Michael F. Lorber dan rekannya mengamati 477 anak-anak dari usia enam hingga 24 bulan, meminta ibu mereka untuk melaporkan seberapa sering dalam sebulan terakhir anak-anak menunjukkan perilaku spesifik mulai dari menendang, memukul, menjambak, menggigit, hingga menyakiti binatang.

Hasilnya, “Delapan dari sepuluh anak dilaporkan mulai memukul dan menendang di usia 18 bulan. Fase ‘terrible two’ banyak dimulai sebelum usia dua tahun,” ungkap Michael F. Lorber. Umumnya anak akan semakin sering melakukan tindakan agresif seperti memukul seiring bertambahnya usia mereka. Bayi usia 24 bulan dilaporkan memukul sebanyak hampir empat hingga enam hari seminggu.

Perilaku agresif pada bayi dan balita dilihat sebagai hal wajar karena hal itu bisa jadi bentuk ekspresi ketika mereka tidak mampu menyampaikan apa yang mereka inginkan akibat kemampuan bahasa yang belum baik.

Namun harus diketahui pula, ada tingkatan sikap agresif pada anak yang harus diwaspadai. “Ketika anak memiliki masalah perilaku yang konsisten dan terus melibatkan agresi dan pembangkangan, itu berarti masalah perilakunya sudah meningkat pada level 2,” jelas Michael F. Lorber.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba