Ini Pendekatan Yang Dibutuhkan Anak Ketika Sedang Bertindak Agresif

Rizki Adis Abeba | 9 April 2019 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Meski para peneliti meyakinkan orang tua bahwa perilaku agresif pada balita adalah hal normal, banyak orang tua yang tidak bisa menetapkan batas dan merespon dengan cara yang tepat.

Orangtua sering kali langsung melabeli anak yang suka memukul dan menyerang anak lain sebagai anak nakal, pengganggu, dan label negatif lainnya. Jika tidak, orang tua mudah tersulut emosi lantas menghukum tindakan anak dengan tindakan kekerasan lainnya seperti berteriak, memukul, dan hukuman fisik lainnya.

Dave Anderson, psikolog yang juga direktur senior di Child Mind Institute, organisasi nirlaba yang berfokus pada kesehatan mental anak dan orang tua, di New York City, AS, menekankan bahwa ketika anak merasakan emosi yang tinggi sehingga menunjukkan perilaku agresif, hal yang paling mereka butuhkan adalah rasa empati.

“Agar seorang anak menjadi lebih baik, ia membutuhkan empati yang sama banyaknya dengan anak yang mungkin mengalami depresi. Tetapi masalah perilaku (agresif) biasanya tidak akan menarik empati orang lain,” kata Dave Anderson.

Ketika anak menunjukkan perilaku agresif, orang tua tidak boleh serta merta tersulut emosi dan memperlakukan anak dengan kasar. Mereka mungkin mempunyai alasan untuk melakukan hal itu. Tugas Anda lah untuk mencari tahu penyebabnya. Redakan emosi anak, lalu tanyakan apa yang membuat mereka menyerang anak lain, misalnya.

Setelah anak dalam kondisi emosi yang stabil, berikan pengertian bahwa tindakan menyerang orang lain itu tidak benar dan tidak boleh diulang di kemudian hari.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba