Ini Sebabnya Bayi Di Bawah 2 Tahun Sebaiknya Tidak Diperkenalkan Pada Gadget

Rizki Adis Abeba | 30 April 2019 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tidak selonggar Akademi Pediatri Amerika yang memberikan rekomendasi agar bayi tidak boleh bersentuhan dengan gadget atau gawai sampai usia 18 bulan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melarang bayi bersentuhan dengan gawai hingga usia 24 bulan. Apa alasan WHO menetapkan batasan yang lebih panjang tersebut?

Dikatakan bahwa pembatasan tersebut bukan didasari oleh dampak negatif yang diberikan layar gawai terhadap perkembangan otak anak. Namun, WHO menitik beratkan pada banyaknya kegiatan positif yang bisa dilakukan bayi dan balita saat mereka tidak menatap layar gawai.

Gawai membuat anak kehilangan kesempatan untuk melakukan kegiatan positif seperti interaksi sosial dengan pengasuh, orang tua, atau kegiatan bermain yang mengasah kemampuan sensorik mereka.

Padahal berinteraksi dengan pengasuh dan orang tua memberikan kesempatan pada bayi dan balita untuk mengembangkan kemampuan bahasa, serta melatih kepekaan sosial dan emosional.

Bayi belajar tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka dengan berekplorasi, menyentuh, memegang, mencium, merasakan, atau bahkan membentur-benturkan benda-benda yang aman seperti mainan, makanan, atau benda lain di sekeliling mereka. Dan tidak ada satupun perkembangan positif ini yang bisa tumbuh ketika seorang bayi dan balita asyik menatap layar gawai. Bermain gawai adalah kegiatan pasif yang hanya melibatkan satu atau dua indra sensorik.

Tidak hanya itu, menurut situs web BabyCenter, bermain gawai juga memberi dampak negatif bagi pengasuh bayi dan orang tua.

“Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika ada televisi di belakangnya, orang tua cenderung kurang berinteraksi dengan anak. Dua penelitian lainnya mengamati bahwa semakin orang tua sibuk dengan ponselnya, semakin kurang pula ikatan yang dibangun dengan anak-anaknya,” tulis laman BabyCenter.

(riz / gur)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba