Waspada, Produk Kosmetik Ibu Bisa Menjadi Sumber Petaka Bagi Balita, Lo!

Rizki Adis Abeba | 17 Juni 2019 | 20:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Produk kosmetik seperti parfum, cat kuku, lipstik, bedak, dan lainnya pasti tidak lepas dari keseharian para ibu.

Namun hati-hati, Bu! Jika tidak waspada, peroduk-produk kosmetik milik ibu bisa menjadi sumber penyebab kecelakaan bahkan menyebabkan kematian pada bayi dan balita.

Menurut studi yang dirilis di jurnal Clinical Pediatrics pada Senin (17/06), lebih dari 64 ribu anak berusia di bawah lima tahun di Amerika Serikat pernah mengalami kecelakaan yang berkaitan dengan produk kosmetik pada kurun waktu 2002 hingga 2016. 

Para peneliti melihat jenis produk, rute paparan, lokasi cedera, dan faktor-faktor lain pada anak-anak di bawah 5 tahun yang dirawat di unit gawat darurat AS.

Temuan ini datang dari National Surveillance Injury System, sebuah basis data yang dioperasikan oleh Komisi Keamanan Produk Konsumen AS yang melaporkan cedera dan keracunan yang melibatkan produk konsumen.

Studi ini mencatat bahwa dari tahun 1999 hingga 2015, terdapat tujuh kasus kematian anak akibat kecelakaan yang berkaitan dengan produk kosmetik.

“Meskipun produk kosmetik mungkin tidak berbahaya bila digunakan sesuai petunjuk, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengetahui bahwa seorang anak kecil dapat terluka parah karena produk-produk ini,” kata Rebecca McAdams, rekan peneliti di Rumah Sakit Anak Nationwide di Ohio, AS, yang turut menulis penelitian ini.

Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak yang lebih muda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami cedera dan rawat inap di rumah sakit, dengan tingkat rata-rata cedera pada anak-anak kurang dari dua tahun menjadi dua kali lebih tinggi daripada anak-anak antara usia dua dan empat tahun.

Ketika anak berusia enam bulan dalam sedang dalam tahap kemampuan merangkak, anak biasa merangkak dan mengambil benda-benda di sekeliling mereka dan memasukkannya ke dalam mulut.

Setelah anak berusia satu tahun dan sudah mampu berjalan, mereka mulai bisa merambah meja rias dan “mencicipi” benda-benda kosmetik yang ada di depan mata.

“Kemampuan baru ini dan keingintahuan alami yang menyertai anak, ditambah dengan kurangnya pengalaman dalam membedakan antara rangsangan yang berbahaya dan netral atau menyenangkan dapat membantu menjelaskan mengapa anak-anak yang berusia kurang dari 2 tahun berisiko lebih besar,” jelas Rebecca McAddams.

(riz / gur)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba