5 Cara Menghindari Alergi Kacang pada Anak (bag. 2)

Rizki Adis Abeba | 1 Maret 2020 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Alergi pada kacang menjadi alergi paling umum dan semakin banyak menjangkit anak-anak dewasa ini. Pusat Pengendalian dan Pencegaha Penyakit di AS menyebutkan tiga dari seratus bayi mengalami alergi kacang-kacangan.

Meski terlihat sepele, alergi kacang bisa menyebabkan efek kesehatan serius termasuk kematian. Tak pelak, orang tua pun perlu membekali diri dengan pengetahuan mumpuni seputar alergi kacang pada anak. Apa saja?

3. Mengelola Alergi Kacang Pada Anak

Anak-anak yang alergi kacang harus sangat berhati-hati dengan apa yang mereka makan. Mereka juga perlu menyadari apa yang sedang dikunyah oleh orang lain di sekitarnya. Mereka perlu belajar bagaimana mewaspadai pemicu alergi, dan segera pergi jika mereka melihat kacang atau selai kacang. Mencium kacang atau menyentuh residunya dapat memicu reaksi. Makanan apa pun yang mengandung kacang, atau diproses di pabrik yang sama dengan makanan yang mengandung kacang, harus dihindari.

Yang tak kalah penting, guru dan pengasuh lainnya harus diberi tahu tentang alergi kacang anak. Mereka perlu mengetahui tanda-tanda peringatan dan cara mengelola EpiPen ketika anak mengalami kondisi darurat. Injeksi otomatis adalah prosedur sederhana, tetapi yang terbaik bagi siapa saja yang mungkin perlu menggunakannya untuk dilatih.

4. Cara Mencegah Alergi Kacang

Tidak ada cara pasti untuk sepenuhnya mencegah segala jenis alergi. Namun, penelitian terbaru yang dilakukan di Perguruan Tingi Alergi, Asma, dan Imunologi Amerika menunjukkan bahwa mungkin ada cara untuk mengurangi risiko alergi kacang pada anak. Dalam pedoman terbarunya, para peneliti menyarankan agar anak-anak yang mungkin berisiko alergi kacang tanah, harus mencoba makanan (yang mengandung kacang) di lingkungan yang terkendali saat mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Berada di lingkungan terkendali maksudnya ibu mengetahui pasti apa saja kandungan makanan yang ada di dalam makanan bayi.

Hal ini sejalan dengan panduan yang dirilis Akademi Pediatri Amerika yang memperbolehkan orang tua mencampurkan selai kacang lembut dengan puree atau makanan bayi yang dilembutkan. Berbeda dengan pedoman AAP sebelumnya, yang menyarankan agar orang tua menunggu sampai usia yang lebih tua untuk memperkenalkan alergen yang umum seperti kacang tanah, putih telur, atau kerang, kini para peneliti menyarankan agar orang tua mulai memperkenalkan anak pada kacang-kacangan sejak dini agar tubuh beradaptasi lebih awal.

“Tentu saja, selai kacang atau kacang utuh tidak disarankan diberikan pada anak yang baru belajar makan makanan padat. Kendati demikian, orang tua boleh mulai memperkenalkan anak dengan kacang dalam bentuk minyak,” jelas Claire McCarthy.

5. Alergi Kacang Tidak Bertahan Seumur Hidup

Dahulu orang berpikir bahwa alergi kacang bisa diidap oleh seseorang seumur hidupnya. Namun penelitian di Perguruan Tinggi Alergi, Asma, dan Imunologi Amerika telah menemukan bukti bahwa saat ini hampir 20 persen anak yang alergi terhadap kacang bisa sembuh dengan melakukan terapi.

(riz)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba