10 Langkah Mencegah Anak Stres Menghadapi Pandemi

Wida Kriswanti | 8 Februari 2021 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di masa pandemi, para orang tua menghadapi tuntutan tinggi soal ketersediaan waktu dan energi. Banyak hal yang harus dikerjakan, banyak hal yang harus dipikirkan. Di antara ketegangan yang harus dihadapi orang tua, terselip anak-anak yang rentan terluka psikologisnya.

Adakah langkah-langkah strategis yang masih bisa dilakukan orang tua agar anak tetap sehat dan bahagia selama pandemi? Berikut ini 10 langkah yang bisa dilakukan, seperti dilansir dari The Conversation.

1. Tetap terhubung satu sama lain

Sediakan waktu untuk mengobrol, mendengarkan, dan bermain bersama anak tanpa gangguan. Pastikan anak-anak tetap merasa dicintai seperti hari-hari sebelum ada pandemi. Sebagai catatan, lakukan ini di luar jam belajar dari rumah anak, ya.

2. Dukung persahabatan anak

Jika Anda mengetahui anak memiliki sahabat di luar sana, bantu mereka untuk terkoneksi. Gunakan bantuan teknologi untuk melakukan video call atau main game virtual bareng. Tetap memilik teman main bisa mengurangi stres anak.

3. Temukan cara agar anak bisa membantu sesama

Berbicaralah tentang bagaimana orang-orang di luar sana sama atau bahkan lebih berat perjuangannya menghadapi pandemi. Misal, ajak melewati pejaja kaki lima di jalanan, orang-orang yang tetap harus bekerja di luar walau ada pandemi, dan lain-lain. Menumbuhkan empati salah satu cara membuat anak lebih mudah bersyukur dan mengurangi keluhannya.

4. Bantu anak tetap bergabung di grup atau klub

Jika sebelum pandemi anak mengikuti ekstrakulikuler di luar mata pelajaran, seperti bela diri, sains, atau seni, lanjutkan. Jika ada pertemuan online, ikutsertakan anak. Bisa jugs berlaku untuk grup-grup yang bisa diikuti anak secara bebas, misal zoom meeting tema astronomi, tema menggambar, dan lain-lain.

5. Tetap terhubung dengan orang dewasa selain orang tua

Anak bisa secara berkala mengontak gurunya secara pribadi, video call dengan kakek-nenek, atau dengan orang dewasa yang dihormati anak, semisal paman dan tante. Biarkan mereka mengobrol dengan orang-orang dewasa lain ini untuk bisa mendapatkan perspektif lain soal kehidupan. Bosan kan, melulu dengan orang tua saja.

6. Teruskan hobi

Jangan tinggalkan hobi yang selama ini menjadi kegemaran anak. Jika ada hambatan untuk melakukan hobi melalui pertemuan, maka bisa dilakukan secara online.

7. Aktif secara fisik

Biarkan anak-anak aktif dengan beragam kegiatan fisik. Sepatu roda, sepeda, tangga pohon, bebas. Energi yang dikuras setiap hari akan membantu anak mengurangi ketegangan.

8. Buat rutinitas

Buat kesepakatan soal rutinitas harian di rumah, bisa berupa pekerjaan rumah tangga atau aktivitas keagamaan. Dengan rutinitas yang terjaga, ini akan meminimalkan terjadinya konflik antara anggota keluarga di rumah.

9. Realistik soal hasil belajar anak

Jangan menekan atau mendorong diri mengejar hasil. Nikmati apapun proses yang dilakukan anak, syukuri apapun hasilnya. Jika tidak cukup memuaskan, bersabarlah.

10. Jaga kebersihan dan kenyamanan rumah bersama

Ajak dan libatkan anak untuk bersih-bersih, minimal area bermainnya sendiri di rumah. Ini sekaligus menjaga kesehatan keluarga secara keseluruhan, mengingat banyaknya aktivitas keseharian yang dilakukan di rumah saja.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti