Erotis atau Berisik, Suara-suara yang keluar Saat Berhubungan Intim?
TABLOIDBINTANG.COM - Suara-suara yang keluar dalam aktivitas seksual, seperti mendesah, mengerang, bahkan menjerit, mampu menambah semaraknya hubungan intim bersama pasangan.
Bahkan sebagian pria langsung turn-on begitu mendengar desahan seksi dari video.
Ya, hanya mendengar suaranya saja sudah membuat pria lemas!
Namun tak sedikit pula pria yang merasa terganggu jika pasangannya bersuara saat berhubungan intim. Karena berisik atau desahan pasangannya tak se-seksi bintang film panas, entahlah.
Dr. Roy J Levin memaparkan sejumlah manfaat bersuara saat bercinta.
Baginya, apapun jenis suara yang dihasilkan, dapat membuat hubungan seksual lebih hot dan meningkatkan stimuli erotis pada kedua pihak.
Berikut 3 manfaat bersuara saat bercinta menurut Dr. Levin yang dikutip laman Guardian:
1. Bentuk Komunikasi
Sadar atau tidak, suara-suara yang muncul secara spontan saat bercinta merupakan bentuk komunikasi non-verbal.
Dengan mengeluarkan desahan-desahan menggoda, Anda secara tak langsung menunjukkan kenyamanan yang Anda rasakan.
Pasangan pun akan semakin bersemangat, karena desahan-desahan itu juga berarti Anda amat menikmati permainannya.
Suara-suara ini juga berfungsi sebagai isyarat. Menjelang orgasme, misalnya. Sadarkah Anda, desahan akan berubah menjadi jeritan di saat orgasme tiba?
2. Meningkatkan Gairah
Pernah melihat aksi penyanyi orkes dangdut keliling yang tampil dengan goyangan erotis dan desahan di sela-sela nyanyiannya?
Desahan itu tentu tak dicantumkan dalam lirik lagu, namun terbukti ampuh menambah saweran dari para penonton.
Pria dan juga sebagian wanita-mudah terstimuli dengan berbagai bentuk rangsangan, termasuk suara. Saat mengeluarkan desahan-desahan nakal, gairah bercinta akan semakin naik dan naik.
3. Menyelaraskan Sistem Gairah Dalam Tubuh
Seperti layaknya orang yang baru saja lari marathon, napas yang tersengal-sengal menandakan sinkronisasi antara pacu jantung yang bergerak cepat dengan ritme tarikan napas.
Levin menyebutkan, gairah seksual meningkat bukan hanya karena suara itu sendiri, tapi juga dampaknya terhadap pernapasan. Levin menyebut kondisi ini sebagai amplifikasi hedonic.
Dalam kondisi ini, seseorang bisa mengalami euforia ringan hingga nyaris trans. Saat itu, seseorang dapat tidak sadarkan diri dan terhanyut seperti saat menggunakan narkotik atau minuman keras.
Mengeluarkan suara-suara erotis memang tak wajib, bahkan harus dilakukan dengan hati-hati. Terlalu keras bersuara bisa mengganggu orang lain.
Seperti yang dialami Caroline Cartwright. Warga Newcastle, Inggris ini harus masuk bui karena terlalu keras mengerang saat bercinta dengan pasangannya.
Para tetangga yang merasa terganggu dengan ulahnya beramai-ramai mengadukan tingkahnya ke polisi. Cartwright pun harus menjalani 8 pekan masa tahanan.
Erotis sih boleh, tapi hati-hati, ya!
-
Gaya Hidup
Sambut Hari Kontrasepsi, Vivo Buka Art Exhibition: Hotel for Play untuk Edukasi Masyarakat
RedaksiRabu, 28 September 2022 -
-
Berita
Cerita Susan Sameh Alami Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting
Ari KurniawanKamis, 18 Agustus 2022 -
Gaya Hidup
Kehidupan Seks Mulai Redup? Ini 12 Cara Meningkatkan Gairah Anda dan Pasangan
RedaksiSenin, 15 Agustus 2022 -
-
Peristiwa
Hotma Sitompoel: Kasus Pelecehan Seksual dengan Terdakwa Julianto Eka Putra Penuh Rekayasa
tabloidbintang.comRabu, 20 Juli 2022 -
Peristiwa
Heboh Anak Kyai Melakukan Pelecehan Seks, Kemenag Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah
RedaksiJumat, 8 Juli 2022 -
Peristiwa
Viral Soal Pelecehan Seksual di Kereta, Erick Thohir Kecam Pelaku untuk Segera Diusut
Nur Rahmat Faris FebriarsoKamis, 23 Juni 2022 -