20 Tanda Pasangan Anda Mendua Hati

aura.co.id | 1 Mei 2020 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Cinta itu buta, begitu perumpamaan yang sering kita dengar. Anda percaya? Setidaknya, sebagian orang meyakini, cinta bisa membuat pengidapnya dimabuk kepayang dan tak merasa perlu waspada. Padahal meski cinta sudah di ubun-ubun, Anda tetap harus waspada. Bukan mendorong Anda mencurigai pasangan Anda, namun, yakinkan dulu siapa dan seperti apa pasangan Anda. Tepatkah dengan bibit, bebet, dan bobot yang selama ini terus diingatkan orang tua? 

Di sela saat-saat membahagiakan, siapa tahu ada sekelumit rasa curiga. Siapa tahu pasangan Anda masih menyimpan cinta mendalam pada mantan pacar. Atau malah statusnya ternyata belum resmi menduda? Untuk mengetahui pertanda apa yang muncul dalam hubungan yang tidak sehat ini, ikuti petunjuk yang diberikan Karen Salmansohn. Penulis buku Enough, Dammit ini mengajak untuk memantau sikap dan perilaku si dia.

1. Ia tak pernah mengajak Anda makan malam atau sekadar ngobrol dengan tetangganya. Awalnya, mungkin Anda merasa bahagia. Si dia hanya ingin berduaan dan tak ingin terganggu dengan keberadaan orang lain, tetapi lama kelamaan perilaku ini kian mencurigakan. Intinya, si dia tak ingin terlihat berdua dengan Anda.

2. Kencan Anda dengannya selalu berlangsung di dalam rumah Anda. Segala alasan dibuat demi untuk menghindarkan Anda dari rumah atau tempat tinggalnya. Jika Anda memberikan kejutan di rumahnya, jangan-jangan ada orang lain….

3. Si dia mendesak untuk segera bercinta. Ia tak ingin membuang kesempatan dan segera  mengambil keuntungan.

4. Beberapa pujian yang diberikannya terdengar klise, seperti, "Kamu kelihatan cantik hari ini." Atau dia akan menarik Anda lebih dekat padanya sambil mengatakan, "Kenapa sih jauh-jauh dariku?" Jika si dia bersikap dan berperilaku sebagaimana lelaki buaya, bukan tidak mungkin dia memang buaya darat.

5. Dia sangat sering pergi ke luar kota, bahkan setiap waktu akhir pekan. Jangan-jangan ia punya kehidupan ganda.

6. Saat pergi ke luar kota, si dia tidak cerita apa saja aktivitasnya selama di sana, termasuk tidak memberitahu di mana hotel tempatnya menginap dan nomor teleponnya. Umm, mungkin karena dia memang tidak ke luar kota?

7. Anda mulai sadar, si dia lebih sering mengirim e-mail ketimbang menelepon. Mungkin karena ada "orang lain" di ruangan yang sama.

8. Seringkali ketika si dia menghubungi Anda, hubungan teleponnya (a) singkat, (b) berakhir tiba-tiba, (c) berlangsung dengan suara yang sangat pelan seperti berbisik. Semua pertanda itu menunjukkan adanya orang lain di ruangan itu atau yang dekat dengannya.

9. Saat berkenalan, Anda hanya diberi nomor telepon kantor. Dan si dia baru menuliskan nomor telepon pribadinya, juga nomor ponselnya, setelah lama berhubungan. Mungkin, si dia khawatir Anda menghubunginya tatkala sedang berduaan.

10. Si dia sangat jarang ada saat akhir pekan atau waktu libur nasional. Ia berdalih menjalankan bisnis atau ada krisis keluarga.

11. Si dia selalu bekerja lembur….hmmm…

12. Dia tidak terlalu senang rincian tentang masa lalunya (mungkin karena masa lalunya itu ternyata masih menjadi masa kini).

13. Dia mengulangi cerita yang sama -mungkin karena ia lupa siapa yang ia ceritakan mengenai masalah tertentu.

14. Begitu punya waktu bersama Anda, dia sering pergi sebentar sambil membawa ponselnya. Sangat mungkin, ia berdalih macam-macam, untuk mengadakan hubungan bisnis, sinyalnya kurang bagus untuk menelepon. Atau jangan-jangan dia terlalu lama di toilet. Ini menjadi pertanda si dia menutupi fakta bahwa ia sedang berdua bersama Anda.

15. Saat berdua bersama Anda, dia tidak ingin mengangkat telepon di depan Anda. Penasaran mengapa?

16. Dia sering sekali online, bahkan ketika bersama Anda, sering membuka e-mail. Jika Anda mendekati layarnya, pooof, monitornya langsung ditutup sehingga Anda tak bisa memeriksa apa yang terjadi.

17. Dia tak pernah meninggalkan ponsel atau PDA atau Blackberry-nya dilihat Anda.

18. Rekan kerja atau teman-temannya merasa sedikit tidak nyaman dengan kemunculan Anda.

19. Anda baru tahu seorang temannya ternyata tukang selingkuh. (Fakta semacam ini biasanya bisa menjadi salah satu pencetus bagi lahirnya budaya buruk).

20. Anda akhirnya tahu si dia pernah selingkuh di hubungan masa lalunya. Statistik mengungkap, orang yang pernah selingkuh punya kans lebih besar untuk melakukannya kembali.

Jika terlalu banyak hal di atas yang mengingatkan Anda pada kelakuan si dia, hati-hatilah. Tapi ingat, hanya karena Anda merasa si dia berselingkuh, bukan berarti memang begitu. Kalau daftar kecurigaan Anda bertambah panjang, cobalah membicarakannya secara terbuka. Jangan langsung menuduh. Siapkan alasan yang masuk akal dan contoh konkret saat Anda mempertanyakan kejujurannya.

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id