8 Alasan Perempuan Melakukan Perselingkuhan

aura.co.id | 3 Oktober 2020 | 01:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anda mungkin pernah mendengar, kaum pria selingkuh untuk alasan fisik, sedangkan perempuan lebih karena alasan emosional. Mungkin ada benarnya. Tapi sesungguhnya ada banyak alasan mengapa para perempuan melakukannya. Chelsea Kaplan, editor senior The Family Groove, sengaja mencari tahu mengapa perempuan-perempuan ini mengkhianati pasangannya. Cobalah mengetahui alasan mengapa mereka menyerah terhadap godaan. Siapa tahu bisa menjadi pelajaran berharga bagi Anda.

Alasan 1: Tidak ada gairah
"Saya bersama John selama 3 tahun ini. Ia pria yang baik dan saya menikmati waktu bersamanya, tapi sayang tak ada gairah yang menggelora," beber Gina. Meski hampir semua teman yang mereka kenal sudah bertunangan atau menikah, Gina belum juga mau menerima lamaran John. "Begitu ia mau membicarakan soal itu, saya selalu mengalihkan pembicaraan." Sewaktu Gina mendapatkan kesempatan pergi ke Australia untuk alasan kerja, matanya terbuka. "Saya ditemani rekan kerja yang ternyata sangat menarik. Perjalanan yang asyik, mungkin karena untuk pertama kalinya saya benar-benar bisa bersenang-senang dengan seseorang yang menyenangkan." Walau mengaku tidak bangga dengan tindakannya, Gina memutuskan hubungan dengan John dan meneruskan apa yang diawali di Australia.

Alasan 2: Menunda kata putus
"Tepat sebelum saya memutuskan hubungan, Dave kehilangan nenek yang sangat dekat dengannya. Ia sangat terpukul sehingga saya tak tega memutuskannya," aku Sara. Sara menunggu beberapa bulan sampai kondisi psikologis Dave memungkinkan. Ketika Sara hendak menyatakan niat kedua kalinya, kembali Dave dilanda cobaan. Ia kehilangan pekerjaan. Sara pun kembali mengurungkan niat. "Saat itulah saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya jatuh hati." Meski tidak jujur, Sara akhirnya bisa putus dengan Dave tanpa menyakiti perasaannya.

Alasan 3: Ketiadaan si dia memicu pencarian baru
Stacy dan pacarnya setuju berpisah sementara sewaktu ia harus menjalani program pendidikan di kota lain. Beberapa bulan pertama masih berjalan baik. Stacy sibuk dengan program barunya, Greg menyesuaikan diri dengan kesendiriannya. Sayang Stacy tak bisa menahan diri setelah dekat dengan rekan kerjanya di laboratorium, Henry. "Setelah programnya selesai, saya pulang dan melanjutkan hubungan dengan Greg. Meski sulit, saya tidak segera putus karena masih tertarik padanya," aku Stacy. Setelah beberapa kali bertemu kembali dengan Henry, Stacy akhirnya yakin Henry hanyalah selingan. Mungkin lantaran kebosanan atau kesepian di kota lain. "Saya akhirnya tak lagi berusaha menemuinya. Saya tak pernah cerita soal ini pada Greg, ini kadang membuat saya merasa bersalah."

Alasan 4: Terlalu cepat mengawali yang baru
Jeni mendapat pelajaran berharga dari apa yang dilakukannya. Ia kencan dengan Eric setelah putus dari Brad 2 minggu sebelumnya. "Memang terlalu cepat. Saya saat itu merasa putus asa tetapi Eric memberikan segalanya. Jelas ia pria yang bisa diandalkan," puji Jeni. Setelah 5 bulan mereka berkencan, tiba-tiba saja Brad muncul dan ingin balik lagi. "Saya masih merindukannya, jadi saya setuju sesekali menemuinya." Walau mengaku kembali dekat bak pacar, Jeni enggan memutuskan Eric. "Mungkin waktu itu saya berpikir, Eric menjadi semacam jaminan, siapa tahu kesempatan kedua dengan Brad pun tak beres," kenang Jeni. Benar, keduanya putus untuk kedua kalinya. Dan setelah Eric tahu dari orang lain soal perselingkuhan Jeni, ia memutuskan hubungan. "Saya mendapat ganjaran setimpal setelah mengencani 2 lelaki di saat yang sama. Belum lagi soal kebodohan saya yang masih mengharapkan hubungan yang sebenarnya sudah tak mungkin lagi dipertahankan."

Alasan 5: Berhak mendapatkan yang lebih baik
"Sebelumnya saya pacaran dengan Ethan yang sering sekali mengkritik saya. Ia sering menyindir soal berat badan, betapa lamban dan cerobohnya saya. Tapi entah mengapa, saya tetap memujanya, padahal semua teman dan keluarga saya membencinya!" jelas Lisa. Beruntung Lisa mendapat "wawasan" baru setelah ditinggal Ethan yang selama seminggu ke luar kota. "Saat menghadiri pesta, saya kenalan dengan Will dan sama-sama tertarik. Will seperti lawannya Ethan. Ia baik, manis, dan murah hati, ditambah keren dan menyenangkan." Menghabiskan akhir pekan bersama Will membuka mata Lisa, bagaimana seharusnya sikap pria dewasa memperlakukan wanita yang dikencaninya. "Saya baru tahu bagaimana menjalin hubungan secara dewasa dan bagaimana seorang lelaki sejati memperlakukan perempuan. Saya tak menunggu lama untuk memutuskan hubungan dengan Ethan dan kembali pada Will."

Alasan 6: Tak punya kesenangan yang sama
Lizzie yang berasal dari kota pantai, senang berjemur, main air, dan berlayar. Sayang pacarnya, Chris yang anak kota, malah tak bisa menikmatinya. Mereka melewatkan akhir pekan atau berlibur di lokasi yang diinginkan Chris. Suatu ketika Lizzie menghabiskan liburan dengan teman-temannya dan mereka sepakat menyewa kapal seharian. "Kapten kapalnya tampan, tipe pantai yang pasti saya suka, dan saya menggodanya!" aku Lizzie. Malam itu keduanya makan malam dan menghabiskan waktu berdua saja. "Saya tidak pernah bilang pada Chris dan saya tak merasa bersalah. Saya merasa sebagian dari saya berpikir, itulah ganjaran setimpal buat Chris yang keras kepala. Untung kami akhirnya putus juga. Saya memastikan, pacar saya nanti haruslah lelaki yang cinta pantai."

Alasan 7: Memberi pelajaran
Shanti cerita tentang kekesalannya mengencani pacar yang suka mempermainkan perempuan. "Saya sudah tahu sebelumnya tapi saya pikir saya bisa mengubahnya. Saya keliru. Saya sering mendengar rumor tak sedap soal dirinya tapi selalu saja Leo menyangkal," bukanya. Kekesalan Shanti mencapai puncak setelah menerima telepon dari salah seorang gadis yang juga diperdaya Leo. "Ia mengaku pacaran 3 bulan dan akhirnya memergoki Leo pacaran dengan perempuan lain lagi! Saking gemasnya, saya bersenang-senang di klub malam itu dengan teman-teman saya, sengaja berdandan semenarik mungkin. Bahkan membawa pulang lelaki keren yang saya temui di klub itu." Shanti berhasil memberi pelajaran seperti apa rasanya dikhianati dan disakiti. "Saya masih ingat bagaimana paras mukanya saat saya cerita apa yang terjadi. Apalagi setelah itu saya memutuskan hubungan dengannya!"

Alasan 8: Melampiaskan kekurangan
"Mantan pacar saya bukan jago mencium, mungkin malah yang paling buruk! Meski yang lainnya saya suka, tapi kalau sudah soal fisik, payah," kenang Marni. Saat menghadiri acara Tahun Baru di rumah seorang teman, Marni terpisah dari Lou sampai saatnya hitungan Tahun Baru dimulai. "Sudah tradisi untuk mencium pria terdekat, jadi tanpa sungkan saya melakukannya dengan lelaki sebelah. Wow, rasanya seperti sulit lepas," aku Marni. Tahu ada yang tak beres, Marni mendepak Lou. "Bagaimana pun, saya masih mempertimbangkan soal fisik." 

 

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id