Ini yang Sesungguhnya Terjadi Ketika Dua Manusia Jatuh Cinta

aura.co.id | 4 Oktober 2020 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - "WHY do fools fall in love?" (Mengapa orang tolol jatuh cinta?"), demikian pertanyaan yang diajukan  sebuah lagu. Tentu itu cuma kelakar. Orang pasti jatuh cinta beberapa kali dalam hidupnya dan tidak berarti menjadi bodoh. Tapi bolehlah kita mencari tahu mengapa kita sampai jatuh cinta dengan segenap perasaan lalu acap dan melupakan pertimbangan-pertimbangan logis.   

Profesor Arthur Aron dari State University of New York at Stonybrook termasuk yang  penasaran dengan hakekat cinta. Meski katanya abstrak, cinta diyakininya bisa dibedah dengan pisau ilmiah. Sekian lama mengeksplorasi dinamika mengenai apa yang sesungguhnya terjadi ketika dua manusia jatuh cinta, ia menemukan beberapa hal menarik seperti berikut.

T: Apa yang memotivasi manusia untuk mencari cinta?
J: Menurut riset yang kami lakukan, sangat penting bagi manusia untuk merasa memiliki kemampuan untuk menjadi pribadi yang efektif, terutama dalam hal hubungan (relationship). Salah satu cara kita  menjadi sukses adalah melalui pertalian kita dengan orang  lain. Nah, motivasi primer manusia untuk terus mencari cinta adalah untuk memperluas dirinya dan meningkatkan kemampuan serta efektivitasnya. 

T: Bagaimana teori pengembangan diri (self-expansion) menjelaskan proses jatuh cinta?
J:  Biasanya kita jatuh cinta pada seseorang yang kita anggap menarik dan pantas bagi diri kita. Tapi kadang kita jatuh cinta pada orang yang menunjukkan mereka jatuh cinta pada kita. Fakta bahwa mereka tertarik pada kita menawarkan peluang penting untuk mengembangkan diri.  Kita merasa senang mengetahui diri kita bisa membuat orang lain  jatuh cinta.

T: Apakah hal ini selalu berhasil?
J:  Tidak. Perkecualian menarik terjadi kalau kita merasa tak nyaman setelah mengetahui fakta ada orang yang jatuh cinta pada kita. Kita cenderung kehilangan peluang untuk jatuh cinta kalau kita merasa tidak yakin orang lain menganggap kita menarik.

T: Kondisi apa saja yang dianggap terbaik untuk bertemu seseorang dan jatuh cinta?
J: Ketika bertemu seseorang dalam kondisi tertentu yang membuat kita bergairah (misalnya demonstrasi politik, guncangan di pesawat terbang, penampilan yang memancing), kita cenderung mengalami rasa tertarik sampai tingkat sangat tinggi. Efek ini telah terdokumentasi dengan baik. Tapi penjelasan mengenai hal ini sangat kontroversial. Saya cenderung percaya bahwa kita mengasosiasikan situasi yang menggairahkan dengan orang tertentu dan pengembangan diri kita sendiri dibandingkan dengan kondisi tertentu.

T: Kapan kita jatuh cinta?
J:  Berlawanan dengan yang dipikirkan kebanyakan orang, statistik menunjukkan bahwa kebanyakan orang jatuh cinta pada orang yang telah dikenal selama beberapa waktu. Jadi, jatuh cinta tidak berlangsung instan. Orang yang dilaporkan jatuh cinta kilat  hanya berjumlah 1/3 atau 40 persen (dari  keseluruhan responden). Tentu saja, hal ini bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. Jatuh cinta terjadi dengan cara berlainan antara budaya yang berlainan. Tapi setiap budaya pasti mengalami proses jatuh cinta.

T: Bagaimana penampilan menjadi faktor dalam proses jatuh cinta?
J:  Ini hal menarik. Kami menemukan bahwa kalau penampilan Anda sangat tidak menarik, ini bisa merusak peluang Anda untuk membangun hubungan romantik. Sebaliknya, berpenampilan menarik juga tidak menjamin proses jatuh cinta.

T: Bagaimana Anda menjelaskannya?
J: Kami menemukan bahwa ada dua karakteristik penting, yaitu kebaikan hati (kindness) dan kecerdasan (intelligence), yang sangat penting dalam proses jatuh cinta. Penampilan menarik tidak terkait dengan hal ini. Dua karakteristik ini menjadi faktor-faktor yang   dipelajari mengenai seseorang dari interaksi sekian lama. Kecerdasan menjadi faktor penting dalam semua aspek kehidupan, terutama dalam cinta. Tapi kebaikan hati menjadi indikator paling kuat dalam sebuah hubungan jangka panjang. J ndra/discovery

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id