Perlukah Berbohong dan Pura-pura Orgasme saat Berhubungan Intim?

aura.co.id | 19 Oktober 2020 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Orgasme palsu atau dibuat-buat ketika tengah berhubungan seks banyak dilakukan demi menyenangkan pasangan. Umumnya wanita terdekteksi sering memalsukan orgasme didasari berbagai alasan.

Namun sebuah studi terbaru mengemukakan bahwa tidak ada gunanya berbohong dan pura-pura orgasme di hadapan pasangan.

Para peneliti dari University of Waterloo menemukan bahwa sebenarnya pria dan wanita sama-sama sadar akan tingkat kepuasan seksual masing-masing dan mampu mendeteksi apakah salah satu di antaranya tengah merekayasa perasaan saat orgasme.

"Kami menemukan, rata-rata baik pria maupun wanita memiliki persepsi akurat terhadap kepuasan seksual pasangannya," ungkap Erin Fallis, dari Departement of Psychology, Waterloo.

Seperti dilaporkan Counsel Heal, komunikasi seksual dan kemampuan mendeteksi perasaan, merupakan beberapa faktor penting yang digunakan dalam menentukan kepuasan seksual pasangan.

"Kami juga menemukan, dengan adanya komunikasi yang baik mengenai isu seks, membantu peserta memahami kepuasan seksual pasangan. Meskipun komunikasi seksual kurang, seseorang tetap mampu menentukan kepuasan seksual pasangannya jika dapat membaca emosi dengan baik," lanjutnya.

Fallis mengungkapkan, pasangan pada akhirnya akan mengembangkan rutinitas seksual yang dapat mengarah pada kepuasan seksual dan memahami apa yang disenangi oleh pasangan.

Karena itu, tak perlu berusaha merekayasa kepuasan demi kesenangan salah satu pihak. Tentunya, usaha seperti ini pada akhirnya juga memberikan kemudahan dalam komunikasi terkait keintiman hubungan dan mewujudkan keharmonisan di atas ranjang.

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id