6 Langkah Komunikasi Efektif Saat Berkonflik dengan Pasangan

Wida Kriswanti | 11 Februari 2021 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Konflik antara dua orang berbeda wajar terjadi, termasuk pada pasangan suami-istri. Namun yang membuat konflik jadi masalah besar yang merembet ke mana-mana, lebih karena ketidaktahuan terkait komunikasi efektif untuk meredakan dan menyelesaikan konflik.

Dilansir dari Mind Body Green, setidaknya ada 6 langkah komunikasi efektif yang bisa dipraktikkan antara Anda dan pasangan ketika konflik terjadi. Berikut ini urutannya.

1. Beri ruang untuk sama-sama menenangkan diri, namun utarakan dulu pemicu konfliknya

Tahap ini penting agar Anda dan pasangan mampu berpikir lebih jernih terkait persoalan yang terjadi. Kalau keadaan masih panas, lalu malah digas terus, terbayang ledakannya akan seperti apa.

2. Periksa mood pasangan ketika akan melanjutkan pembahasan konflik

Bisa jadi Anda lebih cepat reda amarahnya dibanding pasangan. Jadi sebelum melangkah lebih lanjut, periksa dulu bagaimana mood pasangan. Apakah sudah lampu hijau atau masih harus hati-hati.

3. Kemukakan sudut pandang Anda terkait konflik

Saat mood sudah sama-sama lebih baik, mulailah untuk membuka obrolan. Awali dengan mengemukakan lebih dulu sudut pandang Anda. Misalnya, "Saya mau menceritakan sesuatu yang sejak tadi ada di kepala saya...". Pastikan jangan mulai dengan nada yang memancing emosi ya.

4. Minta tanggapan pasangan atas apa yang Anda pikirkan

Karena komunikasi efektif itu berjalan dua arah, maka penting bagi Anda untuk juga mendengarkan sudut pandang dia. Siapa tahu beda, kan?

5. Terbuka untuk menemukan solusi

Karena ada orang yang damai sekadar damai, hanya untuk meredakan konflik sesaat. Agar komunikasi yang sudah terbangun tidak sia-sia, pastikan Anda hadir dengan keterbukaan hati untuk menemukan solusi yang tepat. Dengan cara ini, konflik tidak berputar di situ-situ saja.

6. Hindari untuk menyisakan dendam

Terkadang, selesainya konflik tidak sampai benar-benar ke level jernih. Ada sedikit saja ganjalan tersisa, maka itu akan menumpuk jadi dendam. Dan ini tentu tidaklah baik.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti