Lepas dari Hubungan Toksik, Ini Pelajaran yang Bisa Anda Ambil

Wida Kriswanti | 16 Februari 2021 | 21:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lepas dari sebuah hubungan toksik atau penuh racun adalah sebuah prestasi yang patut disyukuri. Akan tetapi, setelah berhasil terlepas darinya, seseorang perlu mengambil pelajaran penting dari apa yang telah berlalu. Dengan cara ini, tidak akan terjadi yang namanya mengulang pengalaman buruk.

Dilansir dari Times of India, ada 9 pelajaran penting yang patut diresapi baik-baik oleh mereka, para surviror toxic relationship. Berikut ini poin-poinnya.

1. Selalu ikuti feeling

Mereka yang pernah terjebak dalam hubungan toxic sepenuhnya sadar, bahwa feeling mereka sejak awal sudah jelek. Jadi, ikuti terus feeling Anda saat move on menuju hubungan baru.

2. Dengarkan keluarga dan sahabat

Saat dimabuk cinta, sulit membedakan seseorang yang kita cintai ini toxic atau tidak. Tapi keluarga dan sababat tidak. Jadi dengarkanlah mereka saat mereka memberikan pendapatnya.

3. Sadarilah bahwa Anda berharga

Berhasil keluar dari hubungan toxic berarti Anda berhasil bangkit dari keterpurukan. Dari sini, yakinlah bahwa Anda terlalu berharga untuk kembali berada di posisi itu lagi.

4. Kita tidak bisa mengubah orang

Kecil kemungkinan seseorang tak mencium gelagat buruk pasangannya sejak awal. Namun perasaan ini selalu ditepikan dengan keyakinan kalau cinta dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik. Nyatanya? Tidak.

5. Belajar untuk mengutamakan diri sendiri

Biasakan untuk menjadikan diri Anda sendiri prioritas dan lihatlah bagaimana lingkungan akan memperlakukan Anda berbeda.

6. Belajar untuk menetapkan batasan

Seringnya, korban hubungan toksik sejak awal tidak memahami haknya dalam sebuah hubungan. Sehingga mudah untuk terpedaya dan kehilangan kekuatan dirinya.

7. Bela diri Anda sendiri

Ketika Anda mendapati seseorang mulai berlaku kurang ajar kepada Anda, bersikapkan tegas saat itu juga, lindungi diri Anda.

8. Belajar mandiri

Salah satu alasan seseorang rela terjebak dalam hubungan toksik, karena tidak berdaya atau mandiri. Tidak harus soal finansial, kemandirian termasuk berani dalam mengambil keputusan.

9. Belajar untuk memaafkan diri Anda

Kebanyakan korban toksik juga melulu menyalahkan dirinya sendiri karena telah terlalu lemah. Jangan! Maafkanlah diri Anda. Karena Anda paling membutuhkan cinta dari diri Anda sendiri.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti