Kisah 5 Wanita yang Memilih Bertahan Setelah Perselingkuhan

aura.co.id | 27 Februari 2021 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat perselingkuhan terjadi dalam hubungan Anda, Anda hanya punya dua pilihan, bertahan atau memilih pergi.

Dua-duanya pasti akan menyakitkan, tapi seiring waktu Anda akan menjadikan perselingkuhan itu pelajaran berharga.

Bagi banyak pasangan, perselingkuhan adalah hal yang paling membuat mereka merasa hancur. Tapi, belakangan, memaafkan setelah perselingkuhan semakin sering terjadi.

"Perselingkuhan dianggap sebagai proses untuk memperbaiki pemahaman mereka tentang diri mereka, pasangan mereka, dan mereka berdua," kata Dr. Ritu Trivdei-Purohit, seorang psikolog klinis, seperti dikutip dari womenshealthmag.com.

Setiap orang akan mengalami berbagai hal setelah memafkan perselingkuhan. Pastinya bukan hal yang mudah untuk memulai kembali hubungan yang sudah hancur.

Berikut lima pengalaman wanita yang memilih memaafkan pasangannya yang selingkuh. Bukan hal yang mudah diterima dalam semalam untuk membangun kepercayaan kembali dari nol. 

1. Melakukan sesi terapi

"Saya mengetahui pasangan selingkuh saat sedang membuka handphonenya. Saat itu asya sedang emnacri foto kami berdua justru menemukan fakta adanya wanita lain," kata Shelly yang berusia 37 tahun.

Pasangannya kemudian mengakui telah berselingkuh dengan wanita tersebut selama setahun terakhir. Hal pertama yang Shelly lakukan adalah menemui ahli yang dirasa bisa membantu masalahnya itu.

Dia dan pasangan akhirnya sepakat menjalani sesi terapi seminggu sekali sampai akhirnya pasangannya bisa meninggalkan wanita lain tersebut. Sejak itu, Shelly mulai membangun kepercayaannya kembali. 

2. Berpisah sementara

"Di sini saya yang beselingkuh, saya bertemu dengan selingkuhan ini di tempat bekerja. Tapi kemudian sayan jujur kepada suami sayan tentang semuanya. Saya berharap bisa kembali lagi seperti semula dengan suami," ungkap Judy, 33 tahun.

Tapi suaminya terlalu kecewa sampai pergi dari rumah. Selama itu, Judy banyak bertanya kepada dirinya sendiri apa sebenarnya yang dia cari dan inginkan.

Sementara itu, Judy dan suaminya berpisah hingga tiga bulan. Saat itu, Judy berpikir dirinya akan bercerai dengan sang suami. Tapi karena tekad memperbaiki diri, Judy menghubungi suaminya lagi dan membuat komitmen baru agar bisa kembali bersama. 

3. Kami sama-sama mengaku salah

"Saya dan suami sama-sama berslingkuh. Kami sudah menikah 15 tahun, dan ini terjadi begitu saja. Sesuatu memang sudah rusak tapi bukan berarti tidak dapat diperbaiki," kaya Victoria P, 38 tahun.

"Kami memutuskan bertahan karena tahu apa yang kami lakukan salah. Mungkin apa yang terjadi hanya luapan rasa jenuh dari hubungan yang sudah berjalan lama. Ternyata setelah sama-sama sadar akan kesalahan masing-masing hubungan kami menjadi lebih kuat dari sebelumnya". 

4. Masih percaya ada cinta di antara kami

"Saya dan pasangan sudah bersama lebih dri 10 tahun. Kami berbagi segalanya dan sangat bahagia dengan hubungan ini. Tapi saya melakukan kesalahan, karena saya tertarik kepada orang lain. Kami menghabiskan malam bersama tapi setelahya kami tak bertemu lagi," kata Rachel D, 40 tahun.

Rachel berusaha menjaga rahasia itu sampai akhirnya dia berani jujur kepada pasangannya. Ada perasaan lega setelah mengakui semua dan dia berjanji tidak akan pernah mengulanginya lagi. Saat itu pasangannya sangat marah dan merasa dikhianati.

Tapi ternyata rasa cinta di antara mereka mengalahkan amarah dan membuat hubungan mereka bisa bertahan meski harus pelan-pelan menyembuhkan rasa sakit dikhianati. 

5. Kami masih berusaha menjaga hubungan ini

"Semua mengatakan jika kita dikhianati kemasi barang dan pergi. Tapi kenyatannya tidak semudah itu karena suami saya ketahuan selingkuh tak lama setelah pernikahan kami berlangsung. Saya mulai menyadari hal ini karena seorang perempuan tidak berhenti berkomentar di akun instagram suami saya," kata Dani, 26 tahun.

Kemudian Dany berbicara langsung dengan perempuan itu dan dari sana Dani mengetahui suaminya telah berselingkuh selama beberapa bulan dengan perempuan itu. Menurutnya ini cobaan yang sangat berat. Dani merasa malu karena baru saja menggelar acara pernikahan yang mewah, tapi kini dia ingin pergi dan mengakhiri pernikahan itu.

Tapi Dani juga takut jika harus sendiri dan mencari lagi pasangan hidup yang lain. Hingga akhirnya Dani menyadari sang suami berusaha memperbaiki keadaan. Suaminya berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan berusaha untuk memperbaiki keadaan. Dani berusaha memaafkannya, meski sebenarnya Dani masih sakit hati dan berharap punya keberanian untuk memilih pergi dan hidup sendiri. 

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id