Mendapati Seseorang dengan Keinginan Bunuh Diri seperti Meghan Markle, Harus Bagaimana?

Wida Kriswanti | 9 Maret 2021 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dalam salah satu segmen wawancaranya bersama Oprah Winfrey baru-baru ini, Meghan Markle mengaku pernah merasakan depresi hingga ada keinginan bunuh diri yang terus-menerus datang saat masih tinggal bersama keluarga kerajaan. Namun saat ia berharap mendapat bantuan dari kerajaan, permintaannya ditolak atau tidak direspons positif.

Dilansir dari Mirror, psikolog klinis Dr Anna Colton memberikan pandangannya. Bahwa, suatu kesalahan besar jika berlaku abai ketika ada seseorang meminta bantuan atau dukungan atas masalah psikologisnya.

"Seharusnya saat itu juga ketika ia meminta bantuan, ia bisa diarahkan untuk menemui seorang psikolog klinis atau psikiater untuk mendapatkan evaluasi terkait seberapa banyak ia membutuhkan bantuan," kata Colton. "Apakah ia membutuhkan obat-obatan, apakah ia membutuhkan terapi, atau mungkin membutuhkan keduanya," lanjutnya.

Seharusnya tidak ada tenggat waktu atau penundaan untuk memberikan pertolongan kepada seseorang yang sedang merasa mengalami masalah psikologis. Mengabaikannya berarti mengabaikan kebutuhan paling mendasar seseorang, yaitu hak atas perlindungan kesehatan.

Ketika mengalami atau bertemu dengan seseorang dengan masalah psikologis seperti Meghan Markle dan ia terlihat meminta bantuan atau terlihat membutuhkan bantuan, siapapun bisa hadir untuk memberikan dukungannya.

"Ya, seharusnya siapapun bisa menawarkan bantuannya, dalam situasi seperti itu. Jika Anda merasakan mood yang menurun, depresi, keinginan bunuh diri, bukan waktunya untuk mendebatkan apakah Anda butuh bantuan atau tidak, karena itu sudah terjadi," kata Colton.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti