Murid SMK Makassar yang Memukul Gurunya Kini Mengaku Stres

TEMPO | 12 Agustus 2016 | 14:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - MAS, 15 tahun, murid Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Makassar mengaku stres atas kasus yang dialaminya. Murid yang baru duduk di kelas 2 itu telah ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan guru Dasrul, 52 tahun.

"Saya stres dengan semua ini," kata MAS saat ditemui Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Tenri A. Palallo, di kantor Polsek Tamalate, Makassar, Jumat 12 Agustus 2016.

MAS langsung memeluk Tenri. Anak ketiga dari empat bersaudara itu tak henti-hentinya terisak. Tenri terus menepuk pundak MAS dan berusaha menenangkan. "Upayakan tegar, nak. Kau masih punya masa depan," ujar Tenri.

Menurut Tenri, MAS kehilangan tempat untuk bersandar. Publik telah memberikan cap jelek atas tindakannya memukul gurunya, Dasrul. Pemukulan itu dilakukan MAS bersama ayahnya, Adnan Achmad.

MAS kini ditahan di kantor polisi meski tidak diinapkan dalam sel tahanan. Menurut Tenri, kondisi mental MAS masih rapuh untuk menjalani persoalan seperti ini. Tenri berharap penahanan MAS tidak dilakukan di kantor Polisi.

Menurut Tenri, MAS bisa ditampung itu di Rumah Aman milik Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). "Biarlah di sana mental anak ini akan dipulihkan," ujar Tenri. Ihwal kelanjutan pendidikan, Tenri mengaku telah menghubungi beberapa pesantren untuk menampung MAS.

Adapun guru Dasrul yang ditemui Tempo di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, mengatakan mau berdamai dengan MAS dan keluarganya. Hanya saja, pihak keluarga Dasrul dan sekolah meminta agar kasus itu tetap dilanjukan ke proses hukum.

"Saya juga memikirkan masa depan anak itu. Kasihan juga kalau dipenjara," ujar Dasrul. Dia juga mengaku telah menampar MAS saat berada di dalam ruangan kelas. Atas tamparan itulah, MAS melapor ke orang tuanya Adnan yang langsung medatangi sekolah dan memukul Dasrul.

 

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO