Pernah Cicipi Puncak Popularitas, Rija Abbas Tak Malu Jadi Pelayan Kafe
TABLOIDBINTANG.COM - Pernah meraih puncak popularitas lewat single "Butiran Debu", Rija Abbas tak merasa malu kini menjadi pelayan sebuah kafe. Sejak kecil ia mengaku dididik tidak malu menjalani pekerjaan, selama itu baik.
"Enggak (malu) sih. Gue diajarin enggak perlu malu selama itu baik. Dari pada nganggur gue pikir harus bekerja. Jadi gue kerja jadi pelayan di kafe di Bekasi," ungkap Rija Abbas di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (8/8).
Rija mengakui sempat menyatakan enggan kembali ke Jakarta, setelah pulang ke kampung halamannya di Makassar. Namun ia sadar harus tetap bekerja demi perekonomian kekuarga.
"Gue pikir kalau di Makassar gue enggak bisa bangkit lagi. Makanya gue ke Jakarta, di samping melihat kondisi keluarga di Makassar kaya gimana. Makanya gue harus ke Jakarta," ujarnya.
Di tengah menjalani profesinya sebagai pelayan kafe, Rija tetap menyalurkan hobi musiknya. Bahkan dia juga masih sering menciptakan lagu.
"Itu setiap hari. Kalau pulang kerja dan ada inspirasi apa gitu, masih tetao bikin lagu. Kreatifitas enggak pernah berhenti," ujar Rija Abbas.
(tov / wida)
-
Film Tv Musik
Pelantun Butiran Debu, Rija Comeback dengan Lagu yang Menyayat Hati
YuriantinKamis, 4 Oktober 2018 -
Film Tv Musik
Rija Ungkap Berkah Viral Foto Dirinya Saat Jadi Pramusaji
YuriantinKamis, 4 Oktober 2018 -
Film Tv Musik
Rilis Lagu Baru, Rija Abbas Tetap Jadi Pelayan Kafe
Ari KurniawanSelasa, 18 September 2018 -
Berita
Heboh Diberitakan Jadi Pelayan Kafe, Rija Abbas Didatangi Produser
Ari KurniawanSelasa, 18 September 2018 -
Berita
Dulu Dielu-elukan, Kini Rija Abbas Harus Melayani Pengunjung Kafe
Altov JoharKamis, 9 Agustus 2018 -
Berita
Reaksi Keluarga Mengetahui Rija Abbas Bekerja sebagai Pelayan Kafe
Altov JoharKamis, 9 Agustus 2018 -
Film Tv Musik
Lama Menghilang, Pelantun Butiran Debu Rija Abbas Jadi Pelayan Kafe
Altov JoharRabu, 8 Agustus 2018 -
Berita
Penyanyi "Butiran Debu" Berterima Kasih Pada Olga Syahputra
Abdul Rahman SyaukaniSenin, 6 April 2015