Kekhawatiran Pengguna Pelican Crossing: Kalau Petugas Dishub Tak Ada Bagaimana?

TEMPO | 1 Agustus 2018 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat menggunakan fasilitas Pelican Crossing di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa warga mengaku masih khawatir karena perilaku pengguna sepeda motor dan mobil Indonesia. "Kadang-kadang lampu merah mereka (pengendara mobil dan sepeda motor) masih nyelonong," kata warga yang melintas di Pelican Crossing, Sugeng Hariyadi, 48 tahun pada Rabu, 1 Agustus 2018.

Pria yang berkantor di Kawasan MH. Thamrin ini kerap menggunakan fasilitas umum untuk pejalan kaki. Membandingkan dengan menggunakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, dia lebih nyaman menggunakan Pelican Crossing. "Pakai pelican crossing nggak usah naik turun, pemandangannya juga jadi kelihatan lebih luas dan menarik," katanya.

Gubernur Anies Baswedan mengganti JPO Hotel Indonesia dengan Pelican Crossing dengan alasan estetika. Menurutnya, JPO itu menghalangi pemandangan Patung Selamat Datang.

Soal kekhawatiran pengendara sepeda motor dan mobil yang kadang tidak disiplin juga dirasakan oleh warga lain, Arnold, 32 tahun. Saat ini, Arnold masih merasa nyaman menggunakan Pelican Crossing karena ada petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang berjaga. "Cuma kalau nggak ada mereka (petugas Dinas Perhubungan), apakah tetap akan taat?" ujarnya.

Pantauan di lokasi, saat itu empat orang petugas Dinas Perhubungan berjaga di masing-masing sisi jalan di area titik pelican crossing. Petugas membantu memastikan pengendara sepeda motor dan mobil berhenti ketika lampu merah menyala, menandakan saatnya pejalan kaki untuk lewat.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO