Harga Saham Sandiaga Uno Melonjak Setelah Dikabarkan Jadi Cawapres Prabowo

TEMPO | 9 Agustus 2018 | 23:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah ramai dikabarkan jadi Cawapres Prabowo Subianto, saham milik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno melonjak pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Agustus 2018. Saham milik Sandiaga Uno yang melonjak adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Berdasarkan data RTI saham emiten berkode SRTG itu tercatat naik sebesar 0,82 persen ke level 3710 per saham pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Sejak awal perdagangan SRTG dibuka pada level 3650. Sedangkan sepanjang pekan, performa rata-rata saham SRTG turun 4,87 persen. Sandiaga Uno sendiri memiliki 754.115.429 saham di SRTG atau setara 27,79% dari total saham.

Saat dimintai tanggapan mengenai hal pencalonannya sebagai cawapres Prabowo, Sandiaga Uno tidak membantah maupun membenarkan. Dia juga mengatakan belum mengurus surat izin pengunduran dirinya sebagai pejabat daerah untuk dapat melenggang ke kontestasi politik itu. “Sampai detik ini saya masih bertugas dan belum ada surat pengunduran diri ataupun surat yang sedang didraf,” kata Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018.

Baca Juga : Reaksi Sandiaga Uno Satu Pesawat dengan Rio Haryanto
Baca Juga : Teluh Darah Serial Indonesia Pertama yang Masuk  dalam Busan International Film Festival (BIFF)
Baca Juga : Sandiaga Uno Dorong Pelaku ekonomi Kreatif untuk Terus Berinovasi

Sementara itu, Suhud Alynuddin, Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera mengatakan, sekitar pekan lalu, Prabowo menawarkan nama Sandiaga Uno sebagai cawapres kepada pimpinan PKS. "Sekarang ini, ya, Pak Sandiaga Uno," katanya kepada Tempo, Selasa, 7 Agustus 2018.

Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG justru ditutup di zona merah setelah melorot sepanjang perdagangan. IHSG tercatat melemah 29,57 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.065,26. Sebanyak 227 saham yang turun, 152 yang naik dan 121 saham lainnya tak bergerak. Perdagangan hari ini memperjualbelikan sebanyak 8,4 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,66 triliun. Investor asing lebih banyak menjual ketimbang membeli. Net sell asing seluruh pasar sebesar Rp 64,55 miliar.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO