Alasan Anies Baswedan Kembali Izinkan Becak Beroperasi di Jakarta

TEMPO | 18 Januari 2018 | 09:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan kembali mengizinkan becak beroperasi di Ibu Kota. Kebijakan tesebut merupakan janji kampanyenya dulu. Dengan janji itu, dia akan merancang pengoperasian becak sebagai alat angkutan umum terbatas di jalan-jalan lingkungan. “Kalau saya berjanji, saya harus melunasi,” kata dia di Balai Kota, Rabu (17/1).

Larangan becak beroperasi di Ibu Kota didasarkan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Pasal 29 dalam peraturan daerah itu menyatakan tiap orang atau badan dilarang membuat, merakit, dan mengoperasikan becak dan sejenisnya.

Anies Baswedan menegaskan, bakal menyusun peraturan baru agar keberadaan becak menjadi legal. Aturan itu nantinya menetapkan jumlah becak yang diizinkan berikut wilayah operasinya. “Supaya keberadaan mereka punya kejelasan,” kata dia.



Meskipun ada larangan, masih ada becak yang beroperasi di Jakarta Utara, seperti Muara Baru, Koja, Semper, dan Pejagalan. Sebagian lagi beroperasi di Jakarta Selatan. Jumlah mereka setidaknya ada seribu unit yang tergabung dalam Serikat Becak Jakarta.

Populasi itu, menurut Anies Baswedan, menandai angkutan roda tiga itu masih dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, diakuinya pula tukang becak beroperasi sambil kejar-kejaran dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja.

Dalam aturan yang akan dibuatnya nanti, Anies Baswedan berjanji membatasi becak hanya di kawasan permukiman. Becak, dia menambahkan, tetap dilarang melintas di jalan protokol. Aturan yang disusunnya juga akan memuat sanksi untuk pengemudi becak yang melanggar ketentuan wilayah operasional tersebut.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO