Debat Capres Pertama, Panitia Sediakan 2 Layar Nobar

TEMPO | 17 Januari 2019 | 07:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Manajemen Hotel Bidakara bakal menyediakan dua layar untuk para pendukung kedua pasangan calon presiden (capres) yang tidak bisa menyaksikan debat secara langsung di panggung utama. Debat pertama calon presiden rencananya digelar Kamis malam, 17 Januari 2019.

Sales Manajer Hotel Bidakara, Rita Andriyani, mengatakan panitia telah meminta izin manajemen untuk menggelar nonton bareng debat di luar hotel, bagi pendukung maupun simpatisan paslon yang tidak bisa masuk ke panggung utama.

"Panggung utama hanya menampung sekitar 500-600 orang. Yang tidak bisa masuk bisa menyaksikan dari luar melalui screen yang kami sediakan" kata Rita saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Januari 2019.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan pihak kepolisian, kata dia, diperkirakan bakal ada 5 ribu pendukung dari kedua kubu capres yang akan datang dan menyaksikan dari area luar hotel. Polisi pun telah menyiapkan pengamanan berlapis dari luar sampai panggung utama tempat debat berlangsung. "Untuk pengamanan panitia sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Paspampres dari TNI," ujarnya.

Di panggung utama, kata dia, panitia hanya menyiapkan 100 bangku untuk tamu undangan dari setiap pasangan calon. Sedangkan sisanya bakal diisi oleh tamu undangan seperti menteri, duta besar dan tamu lainnya. "Di dalam panggung utama pengamanan dilakukan oleh Paspampres (pasukan pengamanan presiden)."

Selain itu, panitia pun telah memisahkan duduk antara kedua pendukung pasangan calon di sisi kiri dan kanan panggung utama. Menurut dia, layout atau tata letak tamu undangan hampir sama seperti debat calon gubernur pada pemilu sebelumnya di Bidakara. "Duduk antar kedua pendukung dipisah, tapi tidak disekat," ucapnya.

Selain membatasi tamu, panitia pun hanya memperkenankan empat media televisi yang telah bekerja sama untuk masuk dalam panggung utama. Keempat media itu adalah TVRI, RRI, Kompas TV dan RTV. "Selain keempat media itu belum bisa masuk."

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO