Neno Warisman Mengaku Membawa 70 Ribu Bukti Kecurangan Pemilu ke Bawaslu

TEMPO | 10 Mei 2019 | 19:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Neno Warisman mengatakan kedatangannya bersama massa ke Bawaslu untuk melaporkan tindak kecurangan pemilu calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Dia mengklaim bukti kecurangan yang pihaknya serahkan ke Bawaslu jumlahnya mencapai 70 ribu lebih.

"Kami membawa 70 ribu lebih bukti kecurangan ke Bawaslu RI. Kecurangannya sudah kasat mata dan nampak. Sudah bisa dihitung dengan angka," ujar Neno Warisman usai berorasi di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2019.

Dengan jumlah bukti kecurangan yang begitu banyak, Neno Warisman meminta institusi terkait tak tinggal diam. Ia berharap Bawaslu, sebagai pengawas pemilu, mau mendengarkan dan menindaklanjuti ribuan bukti tersebut. "Saya dan semua rakyat masih punya harapan Bawaslu akan bertindak adil dan menjunjung tinggi keadilan," ujar Neno.

Pihaknya, kata Neno Warisman, akan menggelar aksi lanjutan sampai Bawaslu memberikan respons atas laporan kecurangan yang pihaknya berikan.

Massa Gabungan Persaudaraan Alumni 212, GNPF Ulama dan massa FPI (Front Pembela Islam) berunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu siang tadi setelah solat Jumat. Persaudaraan Alumni 212, selaku pihak penyelenggara, menyatakan pengerahan massa tersebut bukan demonstrasi melainkan mendampingi BPN Prabowo-Sandi yang memgadukan kecurangan dalam Pilpres 2019. "Ini bukan demo, tapi mau lapor ke Bawaslu," ujar juru bicara PA 212, Novel Bamukmin.

Dugaan kecurangan itu juga sudah disampaikan oleh BPN Prabowo dalam konferensi pers kemarin, Kamis, 9 Mei 2019. Direktur Relawan BPN, Ferry Juliantono, menuturkan selain ke Bawaslu, laporan juga akan dilayangkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO