Kapten Vincent Raditya: Jangan Takut Terbang dengan Pesawat Tua Asal Dimaintain Baik

TABLOIDBINTANG.COM - Vincent Raditya, seorang pilot yang juga Youtuber terkenal yang channel Youtube-nya memiliki 4 juta lebih subscriber, mengunggah sebuah video edukasi menyusul kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Video ini dibuat untuk memberikan gambaran bagi yang akan traveling menggunakan pesawat yang dibilang orang dengan kata tua! Apa sebenarnya definisi pesawat tua?" Begitu pengantar videonya yang diunggah kemarin dan sudah ditonton lebih dari 4 juta kali.

"Hati-hati dengan fake gurus yang mengaku adalah seseorang kompeten di dunia penerbangan yang lagi mencari panggung di penerbangan. Perlu dipertanyakan apakah orang yang mencari panggung tersebut memang benar-benar memiliki lisensi ATPL atau tidak dan apakah dia pernah log PIC di pesawat jet yg dia nyatakan dia bawa. Sebenarnya sy tidak masalah, cuma dengan LACK of jet experience dan memberikan statement bermacam-macam yang memancing orang penasaran dan kekhawatiran orang mengenai cuaca, crew dll itu sebenarnya bukan ranah dia dan terlalu awal untuk di buka TANPA DATA. So becarefull guys," tulis Kapten Cincent Raditya menyertai unggahan videonya.

"Pada umumnya pilot jet di bawah 100 jam memiliki baik experience dan knowledge mencatat jamnya sebagai Pilot in command di jet dan BELUM di katakan memiliki kompetensi untuk mengomentari penerbangan ini. JANGAN MUDAH PERCAYA dengan apa yang di katakan, belum tentu semuanya adalah benar. Semoga informasinya bermanfaat. Terima kasih," tulisnya lagi.

"Pesawat mau tua mau muda kalau dimaintain dengan baik dia akan bisa terbang. Jangan takut terbang dengan pesawat, walaupun 20 tahun 25 tahun selama dimaintain dengan baik," kata Vincent Raditya dalam videonya, seraya menegaskan tak masalah menerbangkan pesawat tua asal dimaintain dengan baik. Di akhir video Vincent Raditya mengingatkan bahwa tak ada pihak yang menginginkan terjadi kecelakaan, baik dari pilot maupun airline. Dia juga mengucapkan duka cinta untuk korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.