Sebuah Studi Mengungkapkan, Ayam yang Dikurung Dalam Produksi Telur Menyebabkan Ketakutan yang Lebih Tinggi
TABLOIDBINTANG.COM - Berdasarkan studi terbaru yang dirilis oleh Virginia Tech’s School of Animal Sciences di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa ayam petelur yang dibesarkan dalam sistem kandang konvensional hidup dalam ketakutan dan stres yang lebih tinggi, serta memiliki tingkat kekebalan yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam yang dibesarkan di sistem bebas kandang baterai dengan lingkungan yang diperkaya/enrichment.
Menurut para peneliti, respon rasa takut berlebih yang muncul pada sistem kandang konvensional dapat menyebabkan penurunan produksi telur, peningkatan tingkah laku mematuk bulu sendiri, dan peningkatan cedera tulang sehingga dapat menurunkan nilai dan masa produksi yang umumnya dikaitkan dengan sistem pemeliharaan intensif seperti kandang baterai.
“Studi ini memperkuat studi lain yang pernah dirilis bahwa sistem kandang baterai membuat hewan-hewan ini mengalami kehidupan yang menderita, ketakutan, dan kesakitan. Sains telah memperlihatkan bahwa ayam memiliki kemampuan kognitif dan emosional yang tinggi, sehingga industri produksi telur benar-benar harus meningkatkan standarnya dan meninggalkan sistem kandang baterai”, ungkap Aisah Nurul Fitri, Manajer Kesejahteraan Hewan di Act for Farmed Animal (AFFA), koalisi NGO yang terdiri dari Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal Internasional.
Kehidupan ayam yang dikurung
Kandang baterai adalah jenis kandang paling umum pada sistem pemeliharaan ayam petelur secara global. Sekitar 90% ayam petelur dalam industri produksi telur hidup dalam sistem ini.
“Dalam kandang kecil yang penuh (diisi beberapa ayam sekaligus), para ayam tidak dapat melakukan sebagian besar perilaku alami mereka seperti bersarang atau melebarkan sayap sepanjang masa produksi, kurangnya ruang gerak tersebut mengakibatkan cedera parah seperti patah tulang sampai osteoporosis”, jelas Aisah.
Masa depan yang bebas kandang
Munculnya kontroversi seputar kondisi kesejahteraan hewan dalam sistem kandang baterai konvensional menyebabkan praktik tersebut dilarang di Uni Eropa dan beberapa negara bagian AS. Di Asia, banyak perusahaan telah mengikuti trend global bebas kandang dan telah melarang atau mulai menghapus penggunaan kandang baterai dari rantai pasokan pangan mereka.
“Perusahaan-perusahaan besar telah berkomitmen mengurangi penderitaan ayam petelur dari rantai pasokan pangan mereka dan beralih ke sistem bebas kandang baterai. Di Indonesia, beberapa perusahaan besar seperti Burger King, Pizza Marzano, dan Ismaya telah mengambil langkah ini. Kamiami juga mendorong banyak perusahaan lain untuk mengikutinya.”, ungkap Aisah.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang perusahaan yang berkomitmen dan kemajuan mereka dalam beralih ke rantai pasokan pangan bebas kandang baterai, akses link berikut cagefreetracker.com/asia.
-
Gaya Hidup
Dukungan Jessica Mila untuk Penanaman dan Pelestarian Hutan Mangrove di Indonesia
tabloidbintang.comKamis, 4 Agustus 2022 -
Gaya Hidup
Pentingnya Kolaborasi untuk Mencapai Target Nol Emisi Karbon dan Pemberdayaan Masyarakat
tabloidbintang.comSabtu, 9 Juli 2022 -
Gaya Hidup
Kontes Miss Earth Diharapkan Bakal Jadi Wadah untuk Pemberdayaan Perempuan
tabloidbintang.comKamis, 9 Juni 2022 -
Gaya Hidup
Mengurangi Perubahan Iklim, Konsumsi Daging Harus Diturunkan Setidaknya 75 Persen
tabloidbintang.comJumat, 27 Mei 2022 -
Gaya Hidup
4 Langkah Ramah Lingkungan Untuk Mencapai Zero Waste, Termasuk Kurangi Emisi Karbon
tabloidbintang.comRabu, 25 Mei 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Level Biru di Sertifikasi Proper Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
tabloidbintang.comRabu, 2 Maret 2022 -
Gaya Hidup
Sistem Produksi Zero Waste, Upaya Kurangi Pencemaran Lingkungan Hingga Ke Titik Nol
RedaksiJumat, 7 Januari 2022 -
Gaya Hidup
Yuk, Kurangi Sampah Botol Plastik Bekas untuk Jaga Kelestarian Laut
RedaksiSenin, 13 Desember 2021 -
Gaya Hidup
Sisa Proses Pembuatan MSG Bisa Hasilkan Produk Tambahan Nutrisi Pakan Ternak
RedaksiSelasa, 30 November 2021