Alasan Catherine Wilson Menekuni Bisnis Perhiasan

Yohanes Adi Pamungkas | 11 Juni 2017 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Apa kabar Catherine Wilson (36)? Artis yang pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi ini rupanya mengurangi aktivitas sebagai model dan bersiap memulai bisnis perhiasan dalam waktu dekat.

Bintang bertemu Catherine Wilson di sebuah restoran di Jakarta Pusat.

Perempuan blasteran Inggris-Indonesia ini berlenggak-lenggok di tengah keramaian sambil memperagakan busana kaftan warna putih milik seorang desainer, untuk menyambut Ramadhan.

“Sebagai model, sekarang hanya sesekali saja karena waktu saya gunakan untuk kegiatan yang lain,” aku Catherine Wilson, pekan lalu.

Bintang film Pocong Keliling itu berencana menjajal peruntungan di sektor bisnis perhiasan. Alasannya, dari segi pendapatan lebih menjanjikan. Semua perempuan, kata Catherine Wilson, menyukai dan membutuhkan perhiasan. Ia berharap rencana membuka bisnis perhiasaan itu berjalan lancar.

Di sisi lain, Catherine sadar bisnis perhiasan membutuhkan modal besar. Karenanya, aktris kelahiran 25 Februari itu merangkul beberapa sahabat yang memiliki visi serupa untuk bergabung dengannya dalam bisnis ini. Bagi Catherine, memiliki partner dalam bisnis sangat penting.

“Kalau membuka bisnis bersama teman, kemungkinan kami mencari ide, bertukar pikiran, dan membangun koneksi bisnis menjadi lebih mudah,” Catherine berpendapat. 

Alasan lain berbisnis perhiasan karena kehidupan Catherine tak pernah jauh dari perhiasan. Setiap hari, Catherine memakai perhiasan. Bahkan, ia mengkoleksi beberapa set perhiasaan mulai dari cincin, gelang, kalung, dan anting dengan model berbeda-beda. 

Catherine senang jika ada orang yang memberinya perhiasan.

“Paling suka kalau saya diberi cincin dan kalung,” serunya.

Tidak hanya senang menerima perhiasan, Catherine pun suka membeli perhiasan kemudian diberikan kepada orang tersayang, misalnya Rosita Wilson (ibunda Catherine -red).

“Kalau ibu berulang tahun, pasti saya berikan hadiah perhiasan,” imbuhnya.

 

(han / gur)

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor : Yohanes Adi Pamungkas