Kisah Ernest Prakasa Gemar Menulis Sejak Kecil

TABLOIDBINTANG.COM - Pencapaian film Cek Tokoh Sebelah (CTS) bersama 2,64 juta penonton awal tahun ini berdampak besar pada karier Ernest Prakasa (35).

Pencapaian yang terus menanjak selama dua tahun terakhir membangun kesan menjadi Ernest Prakasa itu enak. Tak pernah gagal. Menanggapi asumsi tersebut, Ernest Prakasa hanya bisa tersenyum sembari mengucap syukur.

Namun, ayah dua anak ini mengingatkan hidupnya tak semudah yang disangkakan orang. Tidak mudah bagi alumni ajang pencarian bakat membangun karier. Pasalnya, orang hanya memperhatikan Ernest Prakasa dan peserta lain selama kompetisi berjalan di layar kaca. 

Begitu kompetisi selesai, perjuangan yang sebenarnya dimulai. “Saya dikondisikan untuk berpikir, apalagi yang bisa saya hasilkan agar orang tetap menaruh perhatian kepada saya. Maka, saya menulis buku, bikin tur melawak tunggal, lalu buku saya difilmkan. Di sinilah saya sekarang,” ujar stand up comedian kelahiran 29 Januari itu. Lantas benarkah Ernest Prakasa tak pernah gagal?

Ernest Prakasa gemar menulis sejak kecil. Dulu, ia menjadi kesayangan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat siswa lain mengeluh gara-gara diminta mengarang oleh guru, Ernest Prakasa dengan senang hati merancang cerita. Kecintaannya pada menulis dirawat hingga ia beranjak dewasa. Ernest Prakasa kemudian menulis buku Dari Melem Ke Melek (2012).

“Sayang, buku itu jeblok di pasar. Tapi saya tidak patah semangat. Saya kemudian menulis buku berikutnya, Ngenest dan puji Tuhan menjadi best seller. Sekarang, saya menulis buku baru Setengah Jalan yang berisi kumpulan materi lawakan di atas panggung yang kurang cocok untuk disampaikan di atas panggung. Maka, saya simpan lalu diabadikan ke dalam buku,” urai Ernest Prakasa.

(wyn / gur)