Cerita Fauzan Nasrul Menahan Godaan Saat Butuh Uang

Wayan Diananto | 21 Maret 2015 | 16:01 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pemain film Kesurupan Jumat Kliwon Fauzan Nasrul Hendra Putra (24) menjalani hidup yang tidak mudah. Ketika kelas 3 SD, ibunya, Silvia, meninggal setelah berjuang melawan kanker payudara stadium empat. 

Ayahnya, Nasrul Hendra, mangkat akibat komplikasi penyakit gula dan jantung. Lulus sekolah, ia melanjutkan hidup dengan bekerja di perusahaan minyak El-Nusa pada 2009 sampai 2010. Masalah tak berhenti sampai di situ. Ia mundur dari perusahaan minyak dan berjuang dengan cara lain.

"Ayah saya dari Padang. Mungkin karena saya berjiwa Padang, ya? Kalau belum merantau, kok rasanya belum sah. Saya pergi ke Bali dan bekerja di sana. Saya ke Bali hanya berbekal ijazah SMA, kartu keluarga, surat lamaran kerja, baju dan celana ganti di sebuah ransel. Itu saja. Saya kos bersama teman di Legian dan bertemu orang banyak. Saya merasakan sakitnya dibohongi dan ditipu," kenang Fauzan yang memulai debutnya dengan iklan makanan ringan dan rokok.
    
Seorang sahabat lantas memperkenalkan Fauzan dengan Adi – kini manajernya. Perkenalan ini membawanya kembali ke Jakarta. Tidak mudah bertahan hidup di Pulau Dewata dan Ibu Kota. Dua kota ini, kata Fauzan, sarat godaan. Ndilalah, aktor kelahiran 3 September ini dibekali wajah ganteng dan postur ideal. Dengan sedikit olahraga, badan terbentuk. Karunia fisik membuatnya kerap dilirik lawan jenis atau sesama jenis. Kepada Bintang, ia mengaku pernah ditawari menjadi simpanan.
    
"Jujur, beberapa kali ditawari tapi saya bilang tidak. Saya enggak munafik. Setiap orang butuh uang. Tapi saya berkata tidak. Kalau saya menerima tawaran itu, berarti pikiran saya sempit dan tidak percaya Tuhan. Saya memang butuh uang. Jalan hidup orang macam-macam, serumit apa pun hidup saya pasti ada jalan keluar," ucap Fauzan yang pernah diarahkan Luna Maya di film Pintu Harmonika.

(wyn/adm)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto