Kisah Budi Anduk Melepaskan Diri dari Acara Patrio, Populer Berkat Tawa Sutra ANTV

Administrator | 11 Januari 2016 | 16:06 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Budi Anduk meninggal dunia pada Senin 11 Januari 2016. Artikel ini menampilkan profil Budi Anduk ketika pertama kali tampil di Tabloid Bintang Indonesia, terbitan Minggu kedua Desember 2008.

Kondisi kantong Budi Anduk membaik ketika bertemu Parto. Dua belas tahun Budi Anduk menyerap ilmu dari grup lawak Patrio. Berbekal itu, Budi Anduk berani mandiri di dunia hiburan. Budi ditawari seseorang bermain lepas dari Patrio di Lesehan dan Klinik 24 Jam (Global TV). Budi merasa itu kesempatan emas. Namun, Budi Anduk juga merasa tidak enak meninggalkan Patrio. "Saya sempat berdiri dengan dua kaki di tempat yang berbeda-beda. Satu kaki di Patrio, satu lagi sebagai pemain lepas," aku Budi. Dukungan Parto membuat Budi mantap menapaki kariernya sendirian. "Bismillah, setelah dapat izin dari Patrio, saya memutuskan berjalan sendiri," ujar Budi Anduk.

Rampung membintangi komsit Klinik 24 Jam, Budi Anduk ditawari bermain komedi di antv. "Ada teman saya yang menawari. Dia bilang, 'Bud, 'lo main di Tawa Sutra ya, ikhlas saja mainnya'," begitu cerita Budi. Budi Anduk menjalankan nasihat temannya dengan bermain setotal mungkin. Dia pun merasa cocok dengan awak-awak Tawa Sutra. Melalui program Tawa Sutra, nama Budi Handuk melambung. Di Tawa Sutra Budi Anduk bermain dalam 2 versinya: Tawa Sutra dan Tawa Sutra XL.

"Itu berkah dari bermain dengan ikhlas," celoteh Budi Anduk. Kini, 4 hari seminggu Budi Anduk syuting Tawa Sutra XL. Senin-Kamis mulai jam 9 pagi hingga 9 malam. "Saya tetap enjoy dengan pekerjaan ini. Tapi Jumat Sabtu nggak, saya nggak mau yang capek-capek," ujar Budi Anduk.

Berkah lain yang Budi Anduk petik dari kerja kerasnya, bisa menyunting wanita pujaannya, Neneng Nurhayati, Mei 2007 lalu. "Waktu belum kerja, boro-boro kepikiran nikah. Tetapi kalau kita mau usaha, pasti Tuhan kasih jalan. Saat main Klinik 24 Jam, saya menabung untuk menikah. Alhamdulillah kesampaian," tandas Budi. Budi bersyukur bisa menghidupi istri dan ibunya. "Kalau ada rezeki, saya tidak menutup mata. Berbagi juga dengan keluarga saya yang lain. Namanya keluarga, ya saling mengisi," ujar Budi Anduk.

Budi merasa banyak perubahan yang dialaminya. Selain rezeki, Budi Anduk banyak dikenal orang. Namun, Budi Anduk tidak ingin berubah. "Saya menganggap diri saya orang biasa. Saya di sini kerja, kalau saya dikenal itu bonus. Kadang risi juga diperlakukan seperti orang terkenal tapi mau bagaimana lagi, itu karena saya kerjanya di TV. Ya, sejauh ini saya belum bertemu dengan penggemar yang aneh-aneh. Paling-paling hanya menarik rambut sambil tanya, ini asli nggak sih." Asli nggak, Bud!

(bis/ray)

Penulis : Administrator
Editor : Administrator